TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 6,6 skala richter pada Selasa, 29 Oktober 2019, mengguncang wilayah selatan Kepulauan Mindanao, Filipina. Musibah ini setidaknya menewaskan dua orang dan melukai puluhan orang.
Dikutip dari reuters.com, gempa bumi itu terjadi persisnya pada pukul 9.04 pagi waktu setempat. Dahysatnya guncangan gempa telah membuat sejumlah gedung retak-retak. Seorang lansia laki-laki, 66 tahun dan pelajar, 15 tahun, tewas akibat tertimpa puing bangunan.
“Guncangan gempa sangat keras. Kami langsung lari ke luar rumah. Saya melihat rumah dan toko saya seperti orang yang sedang menari. Sampai sekarang kedua lutut saya masih gemetar,” kata Abi Agduma, seorang penjaga toko di Kepulauan Mindanao.
Gempa bumi mengguncang Mabini, Davao Del Sur, 29 Oktober 2019. Sumber: Reuters
Media setempat mewartakan sejumlah kabel listrik di kota Davao ikut bergoyang ketika gempa bumi terjadi, orang-orang berhamburan ke ruang terbuka. Beberapa orang ada yang pingsan ketakutan. Gempa bumi juga telah memicu pemutusan arus listrik dekat kota General Santos.
“Pemeriksaan sedang berlangsung dan petugas penanganan bencana sedang mencek jalan-jalan dan jembatan,” kata Sara Duterte, Wali Kota Davao yang juga putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Gempa bumi pada Selasa, 29 Oktober, telah menyebabkan sejumlah sekolah di area musibah diliburkan. Petugas penanggulangan bencana mengatakan mereka terus memantau situasi dan terus menginformasikan jumlah kerusakan serta korban akibat musibah ini. Filipina secara geologi terletak di cincin api pasifik aktif sehingga gempa umum cukup sering terjadi di negara itu.