Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gambar Satelit Perlihatkan Pabrik Pembuatan Kapal Induk Cina

image-gnews
Gambar satelit beresolusi tinggi memperlihatkan pembuatan kapal induk raksasa pertama Cina sudah mengalami kemajuan signifikan. Sumber: CSIS/ChinaPower/Maxar Technologies and Airbus 2019/Handout via REUTERS
Gambar satelit beresolusi tinggi memperlihatkan pembuatan kapal induk raksasa pertama Cina sudah mengalami kemajuan signifikan. Sumber: CSIS/ChinaPower/Maxar Technologies and Airbus 2019/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gambar sejumlah satelit beresolusi tinggi memperlihatkan pembuatan kapal induk raksasa pertama Cina sudah mengalami kemajuan signifikan seiring dengan pekerjaan infrastruktur yang ekspansif. Para analis menduga kapal induk itu akan menjadi kapal induk terbesar pertama dari beberapa kapal yang akan dibuat di tempat itu.

Dikutip dari reuters.com, Kamis, 17 Oktober 2019,gambar-gambar satelit itu diambil pada September 2019 lalu dan diperlihatkan oleh lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS) kepada wartawan. Dalam foto itu, terlihat gelandang kapal yang terletak di kota Shanghai. Terlihat pula serangkaian rangka pra-fabrikasi, sekat dan komponen lainnya yang ditumpuk di dekatnya.

Analis CSIS mengatakan lambung kapal seharusnya selesai dalam waktu 12 bulan. Kapal induk rasasa itu kemungkinan akan dipindahkan ke pelabuhan dan dermaga.

Gambar-gambar satelit milik CSIS sebelumnya memperlihatkan kapal raksasa Cina itu dirakit di pelabuhan sungai Yangtze dan memakan area dermaga sepanjang hampir satu kilometer. Dari gambar itu terlihat bagian badan kapal hampir rampung.

Sebagian besar area pelabuhan adalah kawasan pertanian yang terabaikan sejak setahun lalu. Keberadaan pelabuhan itu membuat pelabuhan lain di sekitarnya terlihat sangat kecil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita bisa melihat pembuatan kapal induk itu perlahan tetapi konsisten, namun gambar-gambar terbaru ini cukup mengejutkan karena terlihat pemangunan infrastruktur yang signifikan. Sulit membayangkan semua ini dilakukan untuk satu kapal. Sebab ini lebih seperti ruang khusus bagi kapal pengangkut atau kapal-kapal besar lainnya," kata analis CSIS, Matthew Funaiole.

Kementerian Pertahanan Cina enggan merespon beredarnya foto-foto satelit itu.

Funaiole mengatakan berdasarkan gambar satelit itu, diperkirkan berat kapal induk Cina itu di bawah 100 ribu ton, namun lebih besar dari kapal induk milik Prancis Charles de Gaulle yang beratnya 42 ton. Sejumlah militer dari negara-negara Asia dan Barat memantau pembangunan kapal induk ini dengan ketat.

Kapal induk ini akan menjadi sebuah langkah bagi ambisi Cina untuk menciptakan Angkatan Laut yang dapat melayani kepentingan global Cina. Collin Koh, analis bidang militer di Singapura mengatakan tujuan pembangunan fasilitas ini di area sungai Yangtze kemungkinan untuk memberikan keamanan yang lebih baik ketimbang galangan kapal Dalian yang padat di Cina utara. Ini juga dapat membantu memperdalam kerja sama antara pembuat kapal komersial dan militer.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

13 jam lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

18 jam lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. REUTERS
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.