TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa menentang vonis penjara hingga 13 tahun pada sembilan pemimpin separatis Katalunya telah berdampak pada jadwal penerbangan di Bandara Barcelona, Spanyol. Ratusan pelancong terkatung-katung di Bandara terbesar kedua di Spanyol, pada Selasa kemarin.
Unjuk rasa dilakukan ribuan orang. Otoritas bandara setempat mengaku ada 45 penerbangan yang harus dibatalkan dan lebih dari seratus penerbangan tidak dapat terbang karena aksi tersebut.
Baca Juga:
Demonstran separatis melemparkan benda ke dalam api selama protes setelah vonis dalam persidangan atas referendum kemerdekaan yang dilarang di Barcelona, Spanyol, 15 Oktober 2019. Hakim agung Spanyol menjatuhkan vonis 13 tahun penjara kepada mantan Wakil Presiden Catalonia, Oriol Junqueras. REUTERS/Rafael Marchante
Juru bicara operator bandara Spanyol Aena (AENA MC), Jordi Munoz, mengatakan tidak ada penundaan ataupun pembatalan yang mungkin dilakukan pada Rabu ini, 16 Oktober 2019. Penerbangan Selasa kemarin yang sempat mengalami penundaan, sebagian besar telah kembali.
“45 penerbangan yang dibatalkan hari ini sebenarnya adalah konsekuensi dari kejadian kemarin”, kata Munoz.
Sebagian besar pengunjuk rasa menurut pengakuan Munoz, tidak berhasil masuk ke dalam terminal. Namun tindakan mereka telah menyebabkan beberapa kerusakan kecil pada infrastruktur di bandara.
Seorang pensiunan dari Perancis yang menjadi penumpang dari salah satu maskapai yang ditunda jadwal penerbangannya, Lucille, 64 tahun, mengaku tidak bisa meninggalkan atau keluar ba Katalunya ndara karena amukan massa. Ia hanya bisa beristirahat di atas selembar kardus tanpa makanan maupun minum karena mesin penjual otomatis ludes diserbu para penumpang yang menunggu jadwal penerbangan mereka. Antrian untuk mengisi daya ponsel pun terbatas.
“Saya lelah”, katanya.
Munoz mengatakan, dia tidak dapat memberikan perkiraan dampak ekonomi maupun jumlah penumpang yang terpengaruh oleh aksi protes tersebut. Sebab maskapai penerbangan tidak menginformasikan dengan otoritas bandara.
Penumpang lainnya, Estelle, 45 tahun, mengatakan Ia melihat banyak polisi dan pengunjuk rasa terutama sepanjang jalan raya. Ia pun mendukung hak Katalunya untuk melakukan protes ini yang dinilainya sebagai bagian dari demokrasi.
KANIA SUKU - reuters.com