Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan Samakan Penjajahan Israel di Gaza dengan Holocaust

image-gnews
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat sebuah peta ketika ia berbicara pada Majelis Umum PBB ke-74 di markas AS di New York City, New York, AS, 24 September 2019.[REUTERS]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat sebuah peta ketika ia berbicara pada Majelis Umum PBB ke-74 di markas AS di New York City, New York, AS, 24 September 2019.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membandingkan tindakan Israel di Gaza serupa dengan yang dilakukan Nazi Jerman saat Holocaust.

Berbicara di Majelis Umum PBB yang dihadiri oleh para pemimpin dunia, sambil menunjukkan peta Israel dulu dan kini, Erdogan mengatakan satu-satunya solusi untuk konflik Israel-Palestina adalah pembentukan langsung sebuah negara Palestina.

"Pembentukan segera sebuah negara Palestina merdeka dengan wilayah homogen, berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, adalah satu-satunya solusi," katanya, seperti dikutip dari Ynetnews, 25 September 2019. "Rencana perdamaian lainnya tidak akan pernah dilaksanakan."

Sebelum pidatonya, Erdogan mengatakan kepada para pemimpin Muslim AS dalam sebuah pertemuan Senin di New York, bahwa mereka harus melihat Holocaust dengan cara yang sama seperti memandang pengepungan dan pembantaian di Gaza oleh Israel.

"Ketika kita melihat genosida yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi, kita harus melihat pembantaian yang terjadi di Jalur Gaza dari sudut pandang yang sama," kata Erdogan seperti dikutip oleh kantor berita Turki Anadolu.

Dalam pidatonya di PBB, Erdogan berpidato dengan peta perluasan wilayah Israel selama bertahun-tahun dari tahun 1947 hingga saat ini. Dia mengungkapkan apa yang ia klaim sebagai wilayah Palestina yang menyusut karena dicaplok Israel. "Di mana perbatasan Negara Israel?" kata Erdogan, menambahkan negara Yahudi adalah salah satu negara paling rasis di dunia.

Para pemimpin Israel pada Selasa mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang menyamakan kebijakan Gaza negara Yahudi dengan perlakuan Nazi terhadap orang-orang Yahudi selama pertemuan di sela-sela Majelis Umum PBB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi pidato Erdogan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduhnya berbohong.

"Seseorang yang tidak berhenti berbohong, yang membantai suku Kurdi, yang menyangkal pembantaian orang-orang Armenia, seharusnya tidak berkhotbah ke Israel," katanya.

"Berhenti berbohong Erdogan," kata Netanyahu dikutip dari Times of Israel.

Menteri Luar Negeri Israel Katz menuduh Erdogan anti-Semit dalam pernyataan serupa, yang menurut kementerian mengacu pada perbandingan Holocaust.

"Anda seharusnya malu, Erdogan," kata Katz. "Tidak ada cara lain untuk menafsirkan kata-kata Erdogan yang kasar dan keji - itu anti-Semit, jelas. Ini adalah bukti bahwa tanggung jawab #HolocaustRemembrance lebih relevan sekarang daripada sebelumnya," twit Katz.

Israel dan Turki secara resmi mengakhiri keretakan diplomatik selama enam tahun pada 2016 ketika 10 aktivis Turki terbunuh dalam konfrontasi dengan pasukan komando angkatan laut Israel di atas kapal Mavi Marmara yang bertujuan untuk menembus blokade laut Israel di Jalur Gaza.

Erdogan adalah pembela gigih perjuangan Palestina dan kritikus sengit terhadap Israel, di mana dia dan Netanyahu sering mengejek satu sama lain. Pada April, Erdogan menyebut pemimpin Israel sebagai tiran setelah Netanyahu memanggilnya diktator dan badut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

25 menit lalu

Gedung Departemen Luar Negeri  di Washington. Reuters
Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

Jubir bahasa Arab untuk Deplu AS telah mengundurkan diri dari jabatannya karena penentangannya terhadap kebijakan Biden di Gaza.


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

50 menit lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

13 jam lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

13 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

14 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

16 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

17 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

19 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

22 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.