TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota DPR AS dan kandidat presiden Beto O'Rourke mengatakan akan membatasi kepemilikan senjata api di AS selama debat pilpres AS dari Demokrat.
"Ya, kami akan mengambil AR-15 Anda, AK-47 Anda," katanya pada Kamis malam dikutip dari Reuters, 14 September 2019.
Pernyataan O'Rourke langsung viral dan berpotensi membuat sakit kepala baru bagi anggota parlemen yang mencoba membujuk Partai Republik yang enggan untuk meloloskan undang-undang senjata baru di Washington.
Jajak pendapat menemukan bahwa mengatasi kekerasan senjata semakin menjadi prioritas utama bagi pemilih. Namun diskusi mengenai tahap debat di Houston, melihat O'Rourke dan kandidat Demokrat lainnya mendukung gagasan yang melampaui undang-undang apapun yang sedang dipertimbangkan secara serius di Washington.
Senator AS Chris Coons, seorang Demokrat, dan Senator AS Pat Toomey, seorang Republikan dan legislator pembuat undang-undang yang memerlukan pemeriksaan latar belakang untuk semua pembelian senjata, keduanya menyatakan kekhawatiran bahwa pernyataan O'Rourke dapat membahayakan prospek undang-undang tersebut.
"Saya tidak berpikir memiliki calon presiden, seperti yang dilakukan anggota kongres O'Rourke, mengatakan bahwa kita akan mencoba untuk mengambil senjata orang di luar kehendak mereka adalah langkah bijak atau langkah politik," kata Coons. Coons menambahkan bahwa dia takut klip video debat akan digunakan untuk menakut-nakuti pemilik senjata api di masa mendatang.
Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikontrol Demokrat dan para pemimpin partai lainnya, yang berada di retret tahunan mereka di Baltimore pada hari Jumat, segera memanfaatkan komentar O'Rourke untuk menggambarkan Demokrat memiliki agenda radikal, seperti yang diungkapkan Wakil Presiden Mike Pence.
"Calon pemimpin untuk kantor tertinggi di negeri itu berbicara tentang mengambil senjata api dari warga negara yang taat hukum," kata Pence tentang debat. "Orang-orang Amerika layak untuk mengenal presiden ini, wakil presiden ini dan anggota Dewan Republik ini akan selalu membela hak Amandemen Kedua untuk membawa senjata."
National Rifle Association (NRA), menimpali di Twitter, menuduh O'Rourke mengubah posisinya atas penyitaan dan mengatakan dia akan membuat orang Amerika yang taat hukum tidak berdaya.
O'Rourke telah menjadikan keselamatan senjata sebagai inti dari kampanyenya sejak akhir Agustus, ketika kota asalnya di El Paso, Texas, terjadi insiden penembakan massal yang bermotif rasial yang menewaskan 22 orang di dalam toko Walmart.
Pesaing Demokrat lainnya juga memprioritaskan pembatasan senjata baru setelah beberapa penembakan massal musim panas ini, termasuk insiden di Gilroy, California, Dayton, Ohio, dan Texas Barat, menggarisbawahi bagaimana keselamatan senjata telah ditransformasikan dari topik yang berisiko secara politis menjadi topik inti yang dibicarakan Demokrat.
O'Rourke menanggapi Coons di Twitter pada hari Jumat, memuji draft undang-undangnya tentang pemeriksaan latar belakang tetapi bersikeras undang-undang pembatasan senjata api tidak cukup tidak cukup.