TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo dikabarkan telah memilih nama-nama yang akan duduk sebagai menteri di pemerintahannya yang kedua. Yang menjadi sorotan, Jokowi mengungkapkan adanya menteri yang berusia pada kisaran 25 hingga 30 tahun dalam kabinet barunya.
Sebelum Presiden Jokowi hadir dengan gagasan melirik generasi muda menduduki kursi menteri, Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sudah lebih dulu melakukan terobosan menunjuk kalangan muda mengemban jabatan menteri.
1. Shamma bint Suhail Faris Al Mazrui
Shamma binti Suhail Faris Al Mazrui, 25 tahun, adalah politisi Emirat yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pemuda Uni Emirat Arab. Dia diangkat menjadi menteri pada Februari 2016 atau ketika usianya 22 tahun. Hal ini menjadikannya sebagai termuda di dunia.
Shamma lahir dan besar di Abu Dhabi. Dia mendapat gelar sarjana Ekonomi dari New York University di Abu Dhabi. Shamma juga tercatat sebagai penerima beasiswa Rhodes pertama asal Uni Emirat Arab dan lulus dengan gelar Magister Kebijakan Publik dari Universitas Oxford pada 2015.
2. Syed Saddiq
Syed Saddiq Syed Abdul Rahman merupakan seorang politikus, juara debat dan akivis muda dari Malaysia. Ia lahir pada 6 Desember 1992. Pada usia ke 25 tahun, Ia diangkat sebagai Menteri Pemudan dan Olahraga Malaysia. Dengan begitu, Ia dinobatkan menjadi menteri kabinet termuda di Asia.
Saddiq diangkat menjadi anggota kabinet setelah hasil pemilu Malaysia memenangkan aliansi pakatan harapan dan mengalahkan pemerintahan koalisi nasional barisan digerakkan yang sudah lebih dari 60 tahun berkuasa di Malaysia.
Syed Saddiq (instagram.com)
3. Yeo Bee YiN
Yeo Bee Yin, 36 tahun, adalah Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Malaysia. Ia merupakan menteri perempuan temuda di Kabinet Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang saat diangkat menjadi menteri dia berusia 35 tahun. Yeo sangat ahli di bidang teknik kimia.
"Energi adalah pendukung pengembangan ekonomi dan kemakmuran bagi bangsa ini," kata Yeo.
Lewat jabatan menteri ini, Yeo ingin mempromosikan kompetisi baru, efisiensi energi, dan dekarbonisasi. Dia telah meningkatkan target pembaharuan energi Malaysia menjadi 20 persen pada 2025 (tidak termasuk pembangkit listrik tenaga air besar).
Yeo juga sangat ingin mengubah Malaysia menjadi pusat pembiayaan untuk semua proyek hijau di Asia Tenggara. Dia juga berencana membuka pasar listrik ritel untuk kompetisi dan memungkinkan pemain lokal untuk mengekspor ke negara lain.
4. Mohammad bin Salman
Raja Salman menunjuk Mohammad bin Salman sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi pada 23 Januari 2015 atau saat dia berusia 30 tahun. Pangeran Mohammad bin Salman adalah putra Raja Salman dan dengan penunjukan itu maka dia menjadi anggota termuda dari Kabinet pemerintahan ayahnya.
Mohammad bin Salman saat ini telah menjadi Putra Mahkota Arab Saudi.
Mohammad bin Salman memegang gelar sarjana hukum dari Universitas Raja Saud di Riyadh. Dia pernah melakukan kegiatan amal dan inisiatif sosial yang mendukung kaum muda dan aspirasi karier mereka. Pada 2011, ia mendirikan Yayasan Amal Mohammed bin Salman bin Abdulaziz, yang dikenal sebagai Yayasan MISK. Dia telah memegang banyak posisi selama 10 tahun karir publiknya, termasuk menjadi menteri termuda di Arab Saudi.
EMIRATES WOMAN ENERGY | INSIDER | ARAB NEWS | SCMP | MEIDYANA ADITAMA WINATA