Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Ingin Jaringan Internetnya Terpisah dari World Wide Web

image-gnews
Foto ilustrasi. REUTERS/Andrew Wong
Foto ilustrasi. REUTERS/Andrew Wong
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRusia bersiap memisahkan diri dari platform internet World Wide Web setelah Majelis Rendah Parlemen meloloskan rancangan undang-undang yang menjamin keamanan internet Rusia.

Dikutip dari Russia Today, 13 Februari 2019, RUU ini akan menggantikan WWW dengan Runet, segmen internet Rusia yang dapat beroperasi secara independen dari seluruh dunia jika terjadi kerusakan global atau pemutusan internet yang disengaja.

Langkah-langkah untuk memastikan stabilitas internet termasuk penciptaan sistem DNS nasional yang menyimpan semua nama domain dan nomor IP yang sesuai.

Baca: Pentagon: Senjata Laser Cina dan Rusia Ancam Satelit AS

Undang-undang itu, yang oleh beberapa media Rusia disamakan dengan "tirai besi" online meloloskan tiga bacaan pertamanya di majelis rendah dengan 450 kursi parlemen, menurut laporan Reuters.

RUU tersebut berupaya untuk merutekan lalu lintas web Rusia dan data melalui titik-titik yang dikendalikan oleh otoritas negara dan mengusulkan pembangunan DNS nasional untuk memungkinkan Internet untuk terus berfungsi bahkan jika negara itu terputus dari infrastruktur asing.

Ilustrasi wanita sedang browsing internet. Pixabay.com

Kelompok hak asasi manusia Agora mengatakan awal bulan ini bahwa undang-undang tersebut adalah salah satu dari beberapa rancangan undang-undang baru yang disusun pada bulan Desember yang berisiko mengancam kebebasan internet.

Uni Rusia Industrialis dan Pengusaha mengatakan RUU itu lebih berisiko terhadap berfungsinya segmen Internet Rusia daripada dugaan ancaman dari negara-negara asing yang ingin ditentang oleh RUU tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

RUU itu juga mengusulkan pemasangan peralatan jaringan yang akan dapat mengidentifikasi sumber lalu lintas web dan juga memblokir konten yang dilarang.

Undang-undang, yang masih bisa diamandemen, tetapi diyakini akan lolos, merupakan bagian dari upaya para pejabat untuk meningkatkan "kedaulatan" Rusia atas sektor Internetnya.

Rusia melihat kembali pada tahun 2012, Presiden AS saat itu Barack Obama menandatangani perintah eksekutif yang memungkinkan dia untuk mengendalikan semua komunikasi di wilayah Amerika, termasuk yang penting untuk operasi normal internet.

Baca: Ratusan Intelijen Cina dan Rusia Beroperasi di Brussels

Badan Keamanan Nasional AS pernah memadamkan internet selama tiga hari di Suriah pada November 2012, kata pengungkap fakta Edward Snowden kepada majalah Wired. Peretas NSA secara tidak sengaja 'memblokir' salah satu router inti saat mencoba memasang spyware di atasnya.

Undang-undang baru ini dirancang sebagai tanggapan terhadap strategi siber AS yang menuduh Rusia, bersama dengan Cina, Iran dan Korea Utara, menggunakan alat siber untuk merusak ekonomi dan demokrasi. Ini juga mengancam konsekuensi mengerikan bagi siapa pun yang melakukan aktivitas siber terhadap AS.

Sistem otonom akan memastikan bahwa Rusia tidak menghadapi penghentian total internet jika hubungan dengan Barat benar-benar runtuh dan AS melangkah lebih jauh dengan memotong alamat IP Rusia dari World Wide Web.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

4 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

14 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

21 jam lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

23 jam lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

1 hari lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.