TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat telah memblokade penjualan jet-jet tempur dari Israel ke Kroasia. Blokade ini membuat Israel tak bisa mengirimkan puluhan jet tempur F-16 bekas yang hendak dibeli Kroasia pada tahun lalu dari Angkatan Udara Israel.
“Israel secara resmi telah menginformasikan kepada kami kalau mereka tidak bisa mendapatkan persetujuan dari Amerika Serikat untuk mengirim jet-jet tempurnya ke Kroasia,” kata Menteri Pertahanan Kroasia, Damir Krsticevic, Kamis, 10 Januari 2019, setelah melakukan pertemuan dengan delegasi Israel di Zagreb.
Baca: Inggris Kembangkan Jet Tempur Canggih dengan Senjata Laser
Dikutip dari Reuters, Jumat, 11 Januari 2019, Krsticevic mengatakan pihaknya tidak bertanggung jawab atas kegagalan kesepakatan jual-beli jet-jet tempur F-16 bekas dari Israel ini. Krsticevic pun tak mengetahui mengapa Amerika Serikat telah melarang Negara Bintang Daud menjual jet tempurnya kepada Kroasia.
Media – media di Kroasia mewartakan masalah ini muncul karena jet – jet tempur itu telah dipasangi teknologi dari Israel sehingga perusahaan – perusahaan bidang pertahanan asal Amerika Serikat tak memiliki kesempatan untuk memperbaharui jet – jet tempur bekas itu. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat belum mau berkomentar terkait masalah ini.
Baca: Harga Pesawat Jet Tempur Canggih F-35 Turun, Kenapa?
Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic, pada awal pekan lalu mengatakan Israel merupakan pihak yang menawarkan penjualan jet – jet tempur bekas F-16 dan diterima oleh Kroasia pada Maret 2018. Namun Plenkovic memastikan kesepakatan kerja sama untuk membeli jet tempur itu belum ditanda-tangani. Walhasil, kegagalan mengirimkan jet - jet tempur ini tidak merugikan Kroasia secara finansial.
Kroasia telah berkomitmen untuk melanjutkan rencananya memodernisasi pesawat – pesawat di Angkatan Udaranya. Kesepakatan juat beli jet tempur F-16 antara Kroasia – Israel ini bernilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun. Masih belum diketahui apakah Kroasia akan melakukan tender ulang untuk pembelian ini.