TEMPO.CO, California - Seekor anjing yang ditinggalkan keluarga pemiliknya menarik perhatian sebagian warga di California. Anjing berusia delapan tahun itu terlihat terlantar dan tidur di belakang sebuah gudang di seberang rumah bekas tuannya.
Baca:
Untuk makan dan minum, anjing ini mengandalkan pemberian warga yang melintas dengan mobil atau supir truk yang kebetulan lewat.
Kondisi memprihatinkan anjing ini menimbulkan rasa iba seorang perempuan, yang berprofesi sebagai sopir pengantaran barang. Dia lalu membuat sebuah akun Instagram dengan nama akun @oldboy909, yang menampilkan foto anjing ini.
“Setiap hari saya melihatnya kelaparan dan kehausan menunggu setiap pengendara mobil atau truk yang mau berbaik hati memberinya air dan makanan,” tulis sopir jasa pengantaran barang yang enggan disebut identitasnya itu seperti dilansir Mirror pada Jumat, 9 November 2018.
Baca:
Sopir perempuan ini mengaku merasa iba namun tidak bisa membawa anjing itu ke rumahnya karena keterbatasan tempat. Akun IG itu ternyata mendapat perhatian dari para pengguna sosial media, yang salah satunya adalah relawan dari lembaga nirlaba Love Leo Recue.
Para relawan ini berhasil membujuk anjing ini ke dalam mobil mereka dan membawanya lokasi pusat penampungan anjing ini, yang berjarak sekitar dua jam dari lokasi.
Baca:
Media Dodo melaporkan para relawan menamai anjing ini Larry. Uniknya, meskipun setiap hari kelaparan, perut anjing ini terlihat gendut. Setelah diperiksa dokter hewan, Larry ternyata terjangkit penyakit Cusching, yang membuatnya harus menjalani perawatan selama satu setengah bulan di dokter hewan tadi.
Anjing bernama Larry ini memiliki akun Instagram @oldboy909 dan terkenal karena kisahnya ditinggal pemiliknya saat pindah rumah. Daily Mail
“Selama perawatan, anjing ini terlihat sedih dan agak depresi dan cenderung reaktif terhadap anjing lain,” kata Sasha Abelson, presiden dari pusat penampungan Love Leo Rescue.
Karena kondisinya membaik selama masa pengobatan, Larry terlihat semakin cerita dan dipindahkan ke seuah pusat penanganan anjing. Hanya saja, Larry membutuhkan obat dengan biaya sekitar US$180 atau sekitar Rp2,6 juta per bulan.
Baca:
Ini membuat pusat penanganan anjing mengalami kesulitan untuk bisa segera menemukan majikan baru untuk Larry. “Tidak semua orang menginginkan anjing dengan biaya yang cukup besar,” kata Abelson.
Meski begitu, pusat penanganan anjing tetap mengiklankan Larry untuk warga yang berminat memeliharanya.