Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turki Menahan 85 Anggota Militer Terlibat Kudeta

image-gnews
Pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkumpul di luar Istana Kepresidenan, saat peringatan gagalnya kudeta di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Turki memperingati gagalnya kudeta militer setahun lalu. AP
Pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkumpul di luar Istana Kepresidenan, saat peringatan gagalnya kudeta di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Turki memperingati gagalnya kudeta militer setahun lalu. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Turki, Jumat 21 September 2018, menahan 85 anggota militer setelah diduga terlibat kudeta gagal pada Juli 2016.

Jaksa penuntut umum di Ankara, menurut laporan kantor berita Anadolu, telah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 110 anggota aktif Angkatan Udara.

Baca: Turki Peringati Tahun Kedua Kudeta

Ribuan Warga Turki Peringati Setahun Kudeta

"Mereka ditangkap setelah terbukti menjadi pengikut ulama Turki yang bermukim di Amerika Serikat, Fethullah Gulen," tulis Al Arabiya, Jumat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepolisian Turki melancarkan operasi keamanan di 16 provinsi termasuk Ankara. Hasil dari operasi tersebut, penegak hukum itu menangkap sejumlah orang, selanjutnya mereka dibawa ke ibu kota Turki.Pasukan khusus Turki menangkap 11 buronan yang terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada bulan lalu, di provinsi Mugla, Turki, 1 Agustus 2016. REUTERS/Kenan Gurbuz

"Lima orang yang ditangkap adalah pilot, sedangkan tiga orang lainnya berpangkat kolonel," tulis Anadolu seperti dikutip Al Arabiya.

Baca: Kudeta Gagal, Hubungan Turki dan Amerika Tegang

Turki menuduh Gulen memerintahkan menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 15 Juli 2016. Namun tuduhan tersebut dibantah keras Gulen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

5 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

6 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.


Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

6 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.


Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI


Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

7 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

15 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

22 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

23 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

23 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

25 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut