Powell, tiba di Islamabad, Pakistan pada Senin (15/10) dalam rangka misi pembicaraan mengenai kampanye aksi militer yang tengah berlangsung di Afganistan dan menjajaki kemungkinan untuk mengurangi ketegangan antara Pakistan dan India.
Powell sendiri sepanjang Senin petang ini tidak memiliki jadwal pertemuan dengan pihak-pihak tertentu, namun demikian ada spekulasi bahwa Powell kemungkinan bertemu dengan utusan khusus dari mantan Raja Afganistan Mohammed Zahir Shah – yang saat ini tengah berada di Islamabad untuk pembicaraan dengan para pemimpin Pakistan mengenai skenario pasca Taliban di Afganistan.
Powell juga mengatakan bahwa pihaknya membuka diri kepada perluasan kerja sama militer dengan Pakistan, dan tanda-tanda menuju ke sana, diungkapkannya, telah dekat. Powell mengatakan, dirinya bersedia untuk berdiskusi dengan Presiden Pakistan, Pervez Musharraf, beberapa aspek dari kerja sama militer –dari penjualan senjata hingga pertukaran personil- meski banyak transfer senjata yang saat ini masih terhalang oleh sanksi-sanksi.
Namun demikian, Powell juga mengungkapkan bentuk-nemtuk kerjasama yang lainnya seperti seminar, saling kunjung-mengunjungi, dan program International Military Educational Training (IMET) yang membawa perwira dari negara-negara di kawasan Asia Selatan untuk belajar di AS.
Dalam pernyatannya, Powell juga memuji keputusan Presiden Pervez Musharraf yang mendukung alinasi negara-negara yang dipimpin oleh AS dalam serangan ke Afganistan sebagai keputusan yang “berani.” Hal ini dikarenakan negara Pakistan yang mayoritas Muslim dan telah sejak lama mendukung pemrintahan Taliban. (AFP/Wuragil-Tempo News Room)