Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Serangan AS, Rusia Gelar Militer di Laut Mediterania

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Rusia, Vladimir Putin, kiri dan kapal perang negara itu. TASS/PA
Presiden Rusia, Vladimir Putin, kiri dan kapal perang negara itu. TASS/PA
Iklan

TEMPO.CO, Mediterania – Kepala Staf Angkatan Laut Rusia, Vladimir Korolev, mengatakan kapal perang dan pesawat tempur negara itu akan menggelar latihan menembak dan meluncurkan rudal pada latihan perang besar di Laut Mediterania.

Baca: Rusia: Amerika Serikat Jangan Bermain Api di Suriah

“Dalam latihan ini, ada pengelompokan pasukan untuk berlatih tugas perang anti kapal selam dan anti serangan udara, perlindungan komunikasi maritim, melawan pembajakan dan pengerahan bantuan untuk kapal yang membutuhkan bantuan selain berlatih menembakkan roket dan serangan artileri,” kata Korolev speerti dilansir Express, Jumat, 31 Agustus 2018 waktu setempat.

Ini merupakan latihan gabungan pertama antara angkatan laut dan udara Rusia sejak beberapa waktu lalu. Latihan ini akan melibatkan dua kapal selam, 26 kapal tempur, dan 34 pesawat tempur.

Baca: Amerika Serikat Pindahkan Radar Cangih ke Wilayah Udara Suriah

Latihan perang ini akan melibatkan Armada Utara Rusia, kapal penjelajah Marshl Ustinov untuk kelas Slava, dan kapal penghancur Severomorsk anti-kapal selam untuk kelas Udaloy.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan militer ini penting untuk menjaga keamanan lalu lintas perdagangan di laut dan penerbangan.

Latihan perang besar-besaran ini digelar setelah Kremlin menyatakan bersiap atas kemungkinan adanya serangan rudal besar-besaran militer Amerika dan sekutu terhadap pemerintahan Suriah.

Kapal Perang Rusia Marshal Ustinov. TASS

Media Sputnik News melansir indikasi bakal adanya serangan AS itu muncul dari pernyataan penasehat keamanan nasional AS, John Bolton, pada pekan lalu bahwa AS akan merespon dengan kuat jika militer Suriah menyerang warga sipil dengan bom kimia saat menaklukkan Provinsi Idlib dari kelompok militan anti Presiden Bashar al Assad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Amerika Serikat Tuduh Penggunaan Senjata Kimia di Suriah

Militer Rusia menuding pernyataan Bolton ini bagian dari operasi serangan jebakan bom kimia oleh kelompok militan untuk disalahkan kepada militer Suriah dengan tujuan memicu serangan retaliasi rudal presisi militer AS dan sekutu.

Pada April 2018, militer AS, Inggris dan Prancis menggelar serangan gabungan rudal presisi menggunakan kapal perang, pesawat jet tempur dan kapal selam. Sekitar 100 rudal presisi ditembakkan ke pos pasukan khusus Suriah, gudang senjata, dan gudang senjata kimia.

USS Newport News. Gibraltar Chronicle

Militer Suriah mengklaim berhasil menembak jatuh sekitar 70 persen rudal menggunakan sistem anti-rudal yang dibawa pasukan Rusia.

Baca: Rusia Tuding Amerika Mau Jebak Suriah untuk Picu Serangan Rudal

Menurut Radio Free Europe, utusan tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Vasily Nebenzya, mengatakan kepada rekannya dari Inggris soal adanya plot ini.

“Kami juga ingin mengingatkan kepada Anda bahwa kami menyadari betul rencana buruk Anda,” kata Nebenzya. Rusia menuding ada perusahaan pertahanan Olive, yang terlibat dalam plot serangan bom kimia ini, untuk berpura-pura sebagai tim kemanusiaan Helm Putih namun menyelundupkan senjata kimia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

17 jam lalu

Ilustrasi koran. Shutterstock
Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif


Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

2 hari lalu

Barista Ryan Wibawa mendemonstrasikan pembuatan kopi di depan Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin di Gedung Sate Bandung, Kamis (16/5/2024). ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Wakil Presiden Kenya  William Ruto. Sumber: Reuters
Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.