TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, menyatakan tidak akan mendukung gencatan senjata dengan Hamas di tengah proses perdamaian yang sedang berlangsung.
"Saya tidak terlibat dalam rencana gencatan senjata tersebut," kata Lieberman seperti diberitakan media Israel. "Hamas adalah organisasi teroris yang berkomitmen menghancurkan Israel." ucapnya. "Saya tidak berpikir kami akan membicarakan masalah tersebut."
Baca: Israel dan Hamas Gencatan Senjata, tapi Saling Serang Berlanjut
Seorang pengunjuk rasa wanita menembakkan batu menggunakan katapel ke arah tentara Israel saat bentrokan di Khan Younis, perbatasan Gaza, Jumat, 10 Agustus 2018. Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata setelah pertempuran selama dua hari lalu. AP
"Dalam beberapa hari ini, kami melihat Hamas telah menguasai hampir seluruh wilayah. Apakah mereka juga bergerak di sepanjang perbatasan Gaza-Israel," tambahnya sebagaimana dikutip Middle East Monitor.
Mesir dan PBB yang diwakili oleh Nickolay Mladenov mencoba menengahi perselisihan antara Hamas dan Israel agar keduanya berdamai, setidaknya bersedia melakukan gencatan senjata.Tentara Israel memeriksa sebuah roket, yang diluncurkan di Kibbutz (permukiman komunitas Yahudi) di Israel wilayah perbatasan Jalur Gaza, Rabu, 20 Juni 2018. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan Hamas menembakkan 30 roket dan mortar ke arah permukiman Israel. AP Photo
Namun upaya ini ditentang oleh sejumlah faksi di dalam organisasi Hamas. Penolakan itu antara lain dipicu dengan peristiwa pembunuhan dua militan Hamas oleh tentara Israel di utara Jalur Gaza pada 7-9 Agustus 2018.
Baca: Hamas Siap Gencatan Senjata dengan Israel
"Kendati ada ketegangan, Mladenov dan Mesir tetap melanjutkan upaya ke arah lebih baik," kata seorang pejabat senior Hamas mengenai gencatan senjata dengan Israel seperti dikutip al-Monitor.