Sementara itu, Taliban tidak segera merespon pertanyaan mengenai gencatan senjata yang dideklarasikan sepihak oleh pemerintah Afganistan. Tetapi kelompok bersenjata ini mengeluarkan penyataan yang dirilis kepada media, isinya menyatakan bahwa mereka merencanakan membebaskan ratusan tahanan pada Idul Adha.
Pengumuman gencatan senjata Ghani terbatas hanya kepada Taliban, tidak termasuk dengan kelompok bersenjata lain, di antaranya ISIS.Seorang anggota pasukan keamanan Afghanistan berjaga di samping kendaraan tentara yang rusak setelah serangan Taliban di kota Ghazni, Afghanistan, Rabu,15 Agustus 2018. REUTERS/Mustafa Andaleb
Bila mengacu pada gencatan senjata yang dideklarasikan menjelang idul Fitri, Taliban tidak menerima sepenuhnya menghentikan pertikaian sebagaimana ditawarkan pemerintah Afganistan. Menurut Taliban, gencatan senjata hanya berlaku bagi pasukan lokal tidak untuk militer asing. "Mujahidin diperintahkan menghentikan serangan terhadap musuh lokal, tetapi tetap membela diri jika diserang," demikian pernyataan Taliban.
Baca: Serangan Taliban ke Afganistan, 40 Pasukan Keamanan Tewas
Dari Pakistan diperoleh informasi, negeri tetangga Afganistan itu mendukung sepenuhnya gencatan senjata antara pasukan pemerintah dengan Taliban. "Pakistan mendukung sepenuhnya upaya mencapai stabilitas dan perdamaian abadi di Afganistan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan melalui sebuah pernyataan.
Gencatan senjata yang sempat terwujud pada Idul Fitri, Juni 2018 lalu, bubar setelah Taliban melakukan serangkaian serangan mematikan di Afganistan. Sedikitnya 150 tentara dan 95 penduduk sipil tewas akibat serangan ke Ghazni, dua jam perjalanan dari Ibu Kota Kabul.