Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hacker Korea Utara Curi Data Mliter Rahasia Korea Selatan

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ilustrasi hacker. REUTERS/Kacper Pempel
Ilustrasi hacker. REUTERS/Kacper Pempel
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Hacker Korea Utara diyakini telah mencuri sejumlah besar dokumen militer rahasia milik militer Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Mengutip informasi dari pejabat pertahanan yang tidak disebutkan namanya, Perwakilan Partai Demokrat Korea Selatan, Rhee Cheol-hee, mengatakan para peretas itu masuk ke Pusat Data Terpadu Pertahanan pada September 2016.

Baca: Korea Utara Ungkap Niat CIA Bunuh Kim Jong Un Pakai Racun

Mereka mencuri file rahasia itu seperti Rencana Operasional atau OPLAN 5015 dan 3100. OPLAN 5015 adalah skema Seoul-Washington terbaru untuk menggelar perang habis-habisan dengan Pyongyang.

Skema ini berisi prosedur terperinci untuk "memenggal kepala" kepemimpinan Korea Utara Kim Jong Un. OPLAN 3100 adalah rencana Seoul untuk menanggapi provokasi lokal Korea Utara.

Baca: Pentagon Pastikan Militer Siap Hadapi Korea Utara

Rhee mengatakan bahwa dokumen militer digital ini berukuran 235 gigabyte. File ini berisi rencana darurat pasukan khusus di Korea Selatan, laporan komandan tertinggi sekutu, dan informasi mengenai fasilitas militer utama dan pembangkit listrik.

"Kementerian Pertahanan Nasional belum mengetahui isi 182 gigabyte data dari total data (dicuri)," kata anggota parlemen itu, seperti yang dilansir Yonhap News pada 10 Oktober 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Inilah Kapal Induk Baru Inggris yang Dukung AS Lawan Korea Utara

Pada Mei, otoritas investigasi Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga menuding negara komunis itu berada di balik peretasan jaringan online utama militer mereka. Namun pejabat militer tidak tidak mengungkapkan data apa yang telah diambil saat itu.

Insiden peretasan itu meningkatkan kewaspadaan sekutu untuk tetap waspada terhadap kemungkinan rezim Korea Utara menyesuaikan kembali rencana perangnya dengan rencana masa perangnya berdasarkan dokumen militer terbaru yang dicuri.

Dalam beberapa tahun terakhir, Seoul telah mendorong untuk meningkatkan kemampuan pertahanan cyber-nya karena Pyongyang telah meluncurkan sejumlah serangan ke situs web korporat dan pemerintah Korea Selatan dengan memobilisasi personil yang dilatih khusus. Para hacker level atas ini berbasis di Cina dan negara-negara asing lainnya.

Soal tudingan terlibat aksi peretasan ini, Pyongyang menolak bertanggung jawab. Pejabat Korea Utara mengencam Seoul karena diduga membuat klaim palsu tentang serangan online.

YONHAP NEWS | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Kronologi Data 204 Juta DPT Pemilu 2024 Milik KPU Bocor Dibobol Hakcer

1 hari lalu

Data KPU diduga diretas dan dijual di Breachforums
Begini Kronologi Data 204 Juta DPT Pemilu 2024 Milik KPU Bocor Dibobol Hakcer

Situs KPU dengan tautan kpu.go.id kembali menjadi sasaran serangan siber oleh hacker


Data Pemilih Dikabarkan Diretas, KPU Pastikan Semua Sistem Informasi Aman

1 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari (kanan) dan Anggota KPU Idham Holik (kiri) berbincang saat mengumumkan penetapan pasangan Capres dan Cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Senin, 13 November 2023. KPU menetapkan tiga pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yaitu; Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk Pemilu serentak 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Data Pemilih Dikabarkan Diretas, KPU Pastikan Semua Sistem Informasi Aman

Ketua Divisi Teknis KPU Idham Holik menyatakan semua sistem informasi dalam kondisi terlindungi dan aman.


Hacker Klaim Retas Data KPU dan Tawarkan dengan Harga Miliaran, Pakar: Seharusnya KPU Bisa Mencegah

1 hari lalu

Data KPU diduga diretas dan dijual di Breachforums
Hacker Klaim Retas Data KPU dan Tawarkan dengan Harga Miliaran, Pakar: Seharusnya KPU Bisa Mencegah

Peretas juga memperlihatkan halaman website KPU, kemungkinan berasal dari halaman dashboard pengguna.


Pakar Siber Ungkap Metode Hacker yang Diduga Bocorkan 204 Juta Data DPT Milik KPU

1 hari lalu

Rapat Paripurna Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilihan Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Minggu (2/7/2023). ANTARA/Fath Putra Mulya
Pakar Siber Ungkap Metode Hacker yang Diduga Bocorkan 204 Juta Data DPT Milik KPU

Pakar keamanan siber dari CISSReC Pratama Persadha menganalisis kebocoran data milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Apa metode yang dipakai hacker?


Data 204 Juta DPT Milik KPU Diduga Bocor dan Dijual Hacker Senilai Rp 1,2 Miliar

1 hari lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Data 204 Juta DPT Milik KPU Diduga Bocor dan Dijual Hacker Senilai Rp 1,2 Miliar

Hacker Jimbo membagikan 500 ribu data contoh pada salah satu unggahan di situs BreachForums-biasa digunakan untuk menjual hasil retasan.


Tersangka Penipuan Tiket Coldplay di Depok Ternyata Hacker yang Gagal Bobol Website Penyelenggara

5 hari lalu

Dharma Sakti, 25 tahun pelaku penipuan tiket konser Coldplay digelandang ke Polres Metro Depok, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tersangka Penipuan Tiket Coldplay di Depok Ternyata Hacker yang Gagal Bobol Website Penyelenggara

Tersangka membantah berniat menipu korban dengan tiket konser Coldplay palsu sebab ia hanya ingin mencoba membobol website penjualan tiket.


Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

15 hari lalu

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Apa Itu Ransomware? Ini Pengertian dan Jenisnya

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya.


Kasus Duit Nasabah BCA Hilang Rp 68,5 Juta, Pengamat Siber: Jenis Transaksinya Jarang Dilakukan Hacker

16 hari lalu

Logo Bank BCA. wikipedia.org
Kasus Duit Nasabah BCA Hilang Rp 68,5 Juta, Pengamat Siber: Jenis Transaksinya Jarang Dilakukan Hacker

Pengamat siber Pratama Persadha mengatakan transaksi dalam kasus duit nasabah BCA yang hilang Rp 68,5 juta jarang dilakukan peretas atau hacker.


Pengamat Siber Ungkap Keanehan dalam Kasus Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta

16 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Pengamat Siber Ungkap Keanehan dalam Kasus Nasabah BCA Hilang Duit Rp 68,5 Juta

Pakar keamanan siber dari CISSReC Pratama Persadha mengungkap keanehan dalam kronologi yang diceritakan nasabah BCA yang kehilangan Rp 68,5 juta.


Pakar Keamanan Siber soal Serangan Situs Web Kemenhan: Kemungkinan Malware Stealer

27 hari lalu

Ilustrasi malware. Kredit: Linux Insider
Pakar Keamanan Siber soal Serangan Situs Web Kemenhan: Kemungkinan Malware Stealer

Pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan serangan terhadap situs web Kementerian Pertahanan kemungkinan serangan malware Stealer.