HRW Sebut Militer Myanmar Lakukan Pembakaran Massal Desa Rohingya

Reporter

Editor

Sabtu, 16 September 2017 05:46 WIB

Satelit menunjukkan desa-desa etnis Rohingya sengaja dibakar. bbc.com

TEMPO.CO, Jakarta - Human Rights Watch (HRW) menuduh militer Myanmar sengaja membakar puluhan desa dimana bermukim warga muslim Rohingya dalam kampanye pembersihan etnis.


“Penelitian lapangan kami mendukung apa yang ditunjukkan citra satelit bahwa militer Myanmar bertanggung jawab secara langsung atas pembakaran massal di desa Rohingya di Rakhine Utara,” ucap Wakil Direktur Divisi Asia HRW, Phil Robertson, pada Jumat 15 September 2017.


Baca juga: PBB Bersidang, Bicarakan Kekerasan di Myanmar


Sehari sebelumnya, organisasi Amnesti Internasional juga menuduh militer Myanmar dengan sengaja membakar desa, tempat bermukim etnis Rohingya di dekat perbatasan Myanmar dengan Bangladesh.


Akibat pembakaran itu sekitar 400 ribu penduduk Rohingya, dimana 60 persennya adalah anak-anak, melarikan diri ke Bangladesh sejak 25 Agustus lalu.


Advertising
Advertising

Human Rights Watch merilis citra satelit terbaru dan data sendorik yang menunjukkan 62 desa di Rakhine utara menajdi sasaran serangan pembakaran antara 25 Agustus sampai 14 September 2017. Saat itu berlangsung operasi militer Myanmar melawan gerilyawan Rohingya.


“PBB dan negara-negara anggotanya harus segera mengambil sikap terhadap pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekejaman ini,” kata Robertson.


Hari Kamis, Amnesti Internasional merilis sebuah laporan yang menuduh pasukan keamanan Myanmar melakukan “kampanye demonstrasi pembakaran sistematis,” di Rohingya, Rakhine Utara sebagai bagian sebuah “kebijakan bumi hangus.”


“Jangan salah ini adalah pembersihan etnis,” kata Tirana Hassan, Direktur Respon Krisis, Amnesti Internasional.


Simak juga: Kisah Rahimol, Pengungsi Rohingya, Ditembak Militer Myanmar


Laporan Amnesti Internasional mengidentifikasikan setidaknya ada 80 kebakaran besar yang berada di negara bagian Rohingya sejak 25 Agustus. Amnesti menyatakan bahwa gambar satelit tersebut cocok dengan kesaksian saksi mata dan gambar rumah yang dibakar.


“Buktinya tidak terbantahkan, pasukan keamanan Myanmar membakar negara bagian Rakhine Utara dalam sebuah kampanye yang ditargetkan mendorong orang-orang Rohingya keluar dari Myanmar,” ucap Tirana.


CNN | KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

13 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya