Berdalih Keamanan Nasional, India Deportasi Seluruh Rohingya

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 12:09 WIB

Seorang warga Kashmir yang bertopeng berpartisipasi dalam sebuah demonstrasi menentang penganiayaan minoritas Muslim Rohingya di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, 8 September 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India di hadapan Mahkamah Agung menegaskan, pengungsi Rohingnya merupakan ancaman bagi keamanan nasional. Sehinggga pemerintah memutuskan untuk mendeportasi seluruh etnis minoritas muslim asal Myanmar.

Penegasan pemerintah India itu disampaikan dalam persidangan gugatan dua etnis Rohingya yang tinggal di India di Mahkamah Agung pada hari Kamis, 14 September 2017. Keduanya menentang keputusan mendeportasi seluruh Rohingya dari India.

Baca: Ini Alasan Nasionalis Buddha Myanmar Tolak Kehadiran Rohingya

Pengacara yang mewakili pemerintah India di Mahkamah Agung menegaskan: “Negara mengganggap warga Rohingya merupakan sebuah ancaman bagi keamanan nasional.”

Pengacara tersebut juga mengutip penjelasan badan intelijen menduga pemimpin Muslim Rohingya di India berhubungan dengan kelompok militan Pakistan.

Keputusan pemerintah India untuk mendeportasi warga Rohingya terjadi ketika militer Myanmar memaksa ratusan ribu warga Rohingya untuk berlindung ke Bangladesh. PBB mendeskripsikan peristiwa itu sebagai kejahatan pembersihan etnis.

Baca: Krisis Rohingya, Myanmar Menuai Kemarahan Dunia Muslim

Namun Myanmar menyatakan pasukan militernya melakukan tugasnya untuk memulihkan ketertiban setelah serangan gerilya pada 25 Agustus 2017 di pos keamanan polisi dan kamp tentara yang membuat belasan orang terbunuh.

Beberapa kelompok yang bersekutu dengan Partai Perdana Menteri India Narendra Modi telah menguatkan seruannya agar warga Rohingya segera meninggalkan India. Pekan lalu, Modi menyatakan bahwa India juga khawatir seperti halnya Myanmar tentang kekerasan ekstrimis di Rakhine.

Beberapa kelompok bantuan kemanusiaan dan aktivis HAM di India mengkritik rencana untuk mengusir pengungsi Rohingya. Selain itu, beberapa pengacara menyatakan deportasi warga Rohingya melanggar konstitusi India.

Baca: Bantuan Indonesia untuk Rohingya Tiba di Bangladesh

Mahkamah Agung dijadwalkan mulai membahas kasus ini pada Senin 18 September 2017.

Hampir 40.000 muslim Rohingya tinggal di India setelah melarikan diri dari Myanmar dalam kurun 10 tahun terakhir. Menurut PBB, Sekitar 15.000 di antaranya telah menerima dokumen pengungsi.

Di tengah isu mau mendeportase etnis Rohingya, India telah mengirimkan 53 ton bahan bantuan ke Bangladesh untuk warga Rohingya yang kabur dari Myanmar seminggu terakhir.

Rohingya ditolak kewarganegaraanya di Myanmar yang mayoritas Buddha dan dianggap sebagai imigran ilegal, meskipun etnis Rohingya telah mendiami bagian barat Myanmar sejak berabad-abad lalu.

REUTERS | DWI NUR SANTI

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

23 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya