58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 9 September 2017 16:38 WIB

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS

TEMPO.CO, Seoul - Mayoritas penduduk Korea Selatan mengaku tidak yakin Korea Utara akan memulai perang di Semenanjung Korea.



Selama ini rezim Korea Utara telah meningkatkan ketegangan dan ketakutan masyarakat internasional dengan uji coba nuklir ke 6 dan terbesarnya pada hari Minggu pekan lalu. Namun sebagian orang Korea Selatan mengaku kurang yakin jika negara pimpinan Kim Jong-un itu akan memulai perang.



Baca: AS-Korea Selatan Latihan Tempur Pakai Rudal, Panasi Korea Utara?


Advertising
Advertising


Sebuah survei yang digelar Gallup Korea dan dilansir Channel News Asia pada 9 September 2017 menunjukkan 58 persen warga Korea Selatan merasa tidak mungkin Korea Utara akan menyebabkan perang. Sementara 37 persen mengatakan negara itu akan melakukan hal itu.



Gallup Korea telah mulai mengajukan pertanyaan serupa kepada warga Korea Selatan sejak 1992. Dan persentase responden saat ini yang menganggap Utara tidak akan memulai perang adalah tertinggi kedua sejak saat itu. Saat itu 69 persen dari responden meyakini Korea Utara akan memulai perang sementara hanya 24 persen yang berpendapat negara itu tidak akan melakukannya.



Baca: Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ICBM



Survei yang dirilis pada Jumat, 8 September 2017 itu menunjukkan warga Korea Selatan kurang memperhatikan perang dibandingkan dengan bulan Juni 2007, atau sembilan bulan setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir pertamanya, pada bulan September 2006.



Pada tahun 2007, 51 persen responden mengatakan Pyongyang, yang merupakan ibukota dan pusat pemerintah Korea Utara, mungkin akanmemulai perang. Sementara 45 persen tidak.



Rezim Korea Utara mengatakan mereka perlu mengembangkan senjata untuk melindungi dirinya dari agresi Amerika Serikat. Pengembangan senjata nuklir dan misil terus digencarkan untuk menentang kecaman internasional. Pimpinan negara ini juga telah mengancam akan melakukan lebih banyak tindakan untuk menolak sanksi PBB yang baru dan tekanan Washington.



Meskipun Korea Utara terus melontarkan berbagai ancaman dan retorika berapi-api, warga Korea Selatan umumnya tenang dan menjalani hidup mereka tanpa tanda-tanda panik.



"Hasil survei menunjukkan warga Korea Selatan mungkin sudah terbiasa dengan ancaman provokasi berulang setelah lebih dari 60 tahun berada dalam keadaan gencatan senjata," kata Gallup Korea.



Jajak pendapat tersebut juga menemukan 60 persen dari responden percaya Korea Selatan harus mempersenjatai diri dengan senjata nuklir sementara 35 persen tidak setuju.



Mereka yang berusia dua puluhan paling menentang gagasan untuk mengakuisisi senjata nuklir. Sementara responden 50 dan di atas mengatakan bahwa Korea Selatan seharusnya memilikinya.



Gallup juga mengatakan bahwa 59 persen responden menentang gagasan Amerika Serikat yang menyerang Korea Utara terlebih dahulu jika provokasi Korea Utara berlanjut, sementara 33 persen mengatakan seharusnya itu dilakukan.



Gallup Korea mengatakan jajak pendapat ini dilakukan dari 5 -- 7 September. Sebanyak 1.004 warga Korea Selatan berusia di atas 19 tahun ditanyai melalui telepon. Survei ini memiliki margin error plus atau minus 3,1 persen.



Korea Selatan dan Amerika Serikat secara teknis masih berperang dengan Korea Utara setelah konflik Korea 1950-53 berakhir dengan sebuah gencatan senjata, bukan sebuah perjanjian damai.



CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA

Berita terkait

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

5 jam lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

21 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

22 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

2 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

4 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

4 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

5 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya