Krisis Rohingya, Amerika Desak Myanmar Berikan Akses ke Rakhine  

Reporter

Jumat, 8 September 2017 12:30 WIB

Perjuangan pengungsi Rohingya menyeberangi tepian sungai setibanya di Teknaf, Bangladesh, 7 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat menyatakan keprihatinan mendalam atas krisis di Myanmar dan mendesak pihak berwenang di negeri itu memberikan akses bantuan kemanusiaan ke daerah konflik di Rakhine karena kekerasan terhadap minoritas muslim Rohingya masih berlanjut.

Para pengungsi Rohingya berdatangan dari Myanmar ke Bangladesh melalui perbatasan. Mereka berdesakan di tenda yang jumlahnya terbatas dalam keadaan kelelahan dan kelaparan.



Banyak di antara mereka membawa cerita pilu, pembunuhan, perkosaan dan pembakaran rumah. Akibat dari semua itu, saat ini sekitar 164 ribu warga Rohingya melarikan diri sejak kekerasan pecah di Rakhine dua pekan lalu.



Baca: Pemberontak Rohingya Serang Pos Polisi Myanmar, 32 Orang Tewas

"Telah terjadi pemaksaan pemindahan populasi lokal yang signifikan menyusul tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang serius -termasuk pembakaran massal di desa Rohingya dan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan dan juga warga sipil bersenjata," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Heather Nauert, kepada wartawan pada Kamis, 7 September 2017.


Advertising
Advertising

Infografis: Perjalanan Konflik Rohingya


"Kami kembali mengecam serangan mematikan terhadap pasukan keamanan Myanmar, namun kami juga bergabung dengan masyarakat internasional untuk mendesak pasukan keamanan mencegah serangan lebih lanjut terhadap penduduk lokal."

PBB mengatakan, lebih dari 250 ribu pengungsi, hampir sebagian besar di antaranya warga Rohingya meninggalkan Myanmar menuju Bangladesh sejak kekerasan pecah pada Oktober 2016.



Baca: Longgarkan Gerakan Rohingya, Myanmar Terhindar dari Ekstrimisme

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan pada Kamis, 7 September 2017, pemerintahannya akan melakukan yang terbaik untuk melindungi setiap orang di Rakhine.



Beberapa saksi mata menerangkan, seluruh desa mereka dibakar sejak sejumlah militan Rohingya melancarkan serangan ke sejumlah pos polisi pada 25 Agustus 2017. Aksi ini selanjutnya dibalas serangaan militer pemerintah secara besar-besaran terhadap warga Rohingya.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

20 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya