Badai Irma, yang terlihat dari stasiun luar angkasa diatas Puerto Rico pada 6 September 2017. Badai Irma menerjang pulau-pulau di Karibia, pada 5 September 2017 malam. Antara lain Puertorico, Republik Dominica, Haiti, Kuba dan akan bergerak ke Florida. Courtesy NOAA National Weather Service National Hurricane Center/Handout via REUTERS
TEMPO.CO, Karibia - Badai kuat di Samudera Atlantik yang menghantam kawasan di Kepulauan Karibia menyebabkan kerusakan besar hingga di Puerto Rico, Republik Dominika, Haiti dan Kuba sebelum mendarat di negara bagian Florida, Amerika Serikat.
Menurut sejumlah laporan, Badai Irma menyebabkan sedikitnya dua korban tewas di Kepulauan Saint Barthelemy dan Saint Martin.
"Kami sedang membicarakan mengenai dua korban tewas dan dua lainnya luka-luka serius saat ini. Tentunya, situasinya berubah sangat cepat," kata Annick Girardin, Menteri Luar Negeri Perancis, kepada wartawan, Rabu, 6 September 2017.
Pulau Anguilla, Saint Martin atau dalam bahasa Belanda disebut Sint Marteen, terbagi menjadi dua antara wilayah Prancis dan Belanda. Saint Barthelemy yang tersembunyi di tenggara Saint Martin dikelola secara administratif oleh Prancis sebagaimana Saint Martin.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa kerusakan di kedua pulau tersebut sangat parah.
"Kami akan segera melakukan pembangunan kembali di kedua wilayah tersebut," ucap Macron usai mengadakan pertemuan darurat di ibu kota Prancis, Paris, seraya menambahkan, pemerintah akan menyiapkan dana tambahan.
Sebagaimana dilaporkan Badai Irma yang menerjang kawasan di Karibia dengan kecepatan 294 kilometer per jam.
"Badai itu menerjang sebelum pukul 06.00 waktu setempat di Barbuda, bagian dari negara pulau kembar Antigua dan Barbuda," Al Jazeera melaporkan. Belum ada laporan korban tewas di kawasan tersebut.
Termasuk dari Negara Barat, Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Israel ke Warga Palestina saat Antre Makanan
3 Maret 2024
Termasuk dari Negara Barat, Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Israel ke Warga Palestina saat Antre Makanan
Sederet pimpinan dunia kecam keras aksi Israel yang menembaki warga sipil Gaza Palestina. Ada yang menunda pembelian senjata hingga menyebut Israel sebagai Nazi kedua.