Bangladesh Protes Pemasangan Ranjau Darat di Perbatasan Myanmar

Reporter

Kamis, 7 September 2017 23:00 WIB

Seorang pria Rohingya membawa barang-barangnya mendekati perbatasan Bangladesh-Myanmar di Bandarban, sebuah wilayah di bawah otoritas Cox's Bazar, Bangladesh, 29 Agustus 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Dhaka - Pemerintah Bangladesh memprotes pemasangan ranjau darat di dekat wilayah perbatasan kedua negara. Hal tersebut disampaikan pejabat pemerintah kepada wartawan, Rabu, 6 September 2017, di tengah meningkatnya arus pengungsi korban kekerasan di Myanmar.

Sebuah serangan bersenjata pasukan Myanmar dilancarkan ke negara bagian Rakine dipicu aksi 25 Agustus 2017 ketika sekelompok militan Rohinya menyerang pos polisi dan pangkalan miliiter. Akibat serbuan militer Myanmar sedikitnya 400 orang tewas dan sekitar 125 ribu warga Rohingnya mengungsi ke Bangladesh sehinga menimbulkan krisis kemanusiaan.


Baca: Siapa pemasang ranjau di perbatasan Bangladesh-Myanmar yang cederai pengungsi Rohingya?

Ketika ditanya wartawan seputar koplain Bangaldesh, Menteri Luar Negeri Shahidul Haque membawa singkat, "Yes," tanpa memberikan keterangan lebih detail.

Tiga pejabat pemerintah Bangladesh yang tak bersedia disebutkan namanya membenarkan bahwa negaranya mengajukan protes ke Myanmar seraya menjelaskan bahwa negara mayortias berpenduduk Buddha itu melakukan pelanggaran norma internasional.


Baca: Cegah warga Rohingya pulang, Myanmar 'tanam ranjau darat' di perbatasan


"Bangladesh menyatakan keprihatinannya yang mendalam kepada Myanmar atas pemasangan peledak di dekat perbatasan," kata seorang sumber yang mengetahui langsung pemasangan tersebut. Dia meminta wartawan tidak menyebut namanya karena dianggap sensiif.

Seorang sumber militer Myanmar mengatakan ranjau darat itu diletakkan tersembunyi di sepanjang perbatasan pada 1990-an untuk mencegah penerobos dan sejak itu militer mencoba memindahknnya. Tetapi, baru-baru ini, mereka tidak menanam ranjau.

Dua sumber dari Bangladesh mengatakan, mereka percaya pasukan keamanan Myanmar meletakkan ranjau darat di sepanjang pagar perbatasan mereka. Menurutnya, penempatan ranjau tersebut di antara tiang pagar. Kedua sumber merangkan, Bangladesh mengetahui pemasangan ranjau darat tersebut melalui rekaman foto dan informasi intelijen.

"Pasukan kami juga telah melihat tiga hingga empat kelompok anggota militer bekerja di dekat pagar perbatasan untuk meletakkan sesuatu di dalam tanah," ujar salah seorang sumber.

"Kami selanjutnya mengkonfirmasi dengan para informan yang menanam ranjau darat."

Sumber tidak mengklarifikasi apakah yang memasang sekelompok orang tersebut memakai seragam atau tidak. Tetapi sumber menambahkan, mereka yakin bahwa yang memasang itu bukan pemberontak Rohingya.



Advertising
Advertising

Myanmar sengaja memasang ranjau darat di perbatasannya dengan Bangladesh untuk mencegah kaum Rohingnya kembali.


GULF TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

24 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya