Berambisi ke Mars, Cina Bangun Desa Simulasi, Indonesia Kapan?

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 7 September 2017 06:00 WIB

Robot milik NASA mengabadikan gambar piramida di permukaan Planet Mars. mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina bersiap untuk melakukan ekspansi ke Planet Mars dengan menggelar proyek ambisius “Desa Mars” di dataran Provinsi Qinghai. Proyek besar ini akan menghabiskan biaya sekitar $61 juta atau sekitar Rp815 miliar.

Menurut cetak biru yang dilansir pada akhir pekan lalu, Desa Mars ini akan dibangun di ujung barat laut dataran itu.

Baca:Cadangan Air Es Berlimpah Ditemukan di Mars

Harian resmi Xinhua, Rabu, 6 September 2017, mengatakan para ilmuwan dan pejabat pemerintah telah bertemu terkait pelaksanaan pembangunan desa ini.

Direktur Eksplorasi Bulan dan Luar Angkasa, Liu Xiaoqun, mengatakan proyek ini bersifat eksplorasi ilmiah dan pariwisata. Liu mengungkapkan ini pada acara Akademi Sains Cina baru-baru ini. Liu belum mengungkapkan kapan Desa Mars ini akan mulai beroperasi.


Baca:Pesawat Angkasa Eropa Akan Mendarat di Mars


“Saya berharap ini akan menjadi pusat penelitian ilmiah dan edukasi bagi publik,” kata Liu seperti dikutip South China Morning Post, Rabu, 6 September 2017.


Pusat penelitian Mars ini akan memiliki luas sekitar 95 ribu kilometer persegi di daerah kering bernama cekungan Qaidam di dataran itu. Menurut penjelasan pejabat terkait, dataran ini memiliki kontur tanah berbatu dan mirip dengan kondisi geografi di Planet Mars.


Kawasan ini akan didesain menjadi pusat turis bertema Mars dan terbuka untuk publik. Para peneliti akan menampilkan sejumlah simulasi eksplorasi ilmiah kepada para pengunjung, termasuk menampilkan kondisi tempat tinggal ala Mars. Ini akan memberikan sensasi tersendiri bagi para turis mengenai seperti apa rasanya tinggal di lingkungan Mars.


Proyek besar ambisius ini telah berjalan sejak Nopember tahun lalu dengan ditandai penandatanganan kerja sama pemerintah daerah Haixi dengan Chinese Academy of Sciences untuk menggunakan lahan di sana.


Pembangunan pusat simulasi Mars sangat penting secara ilmiah dan ekologi,” kata Zhang Biao, wakil walikota Delingha. Dia berharap pusat simulasi Mars ini bakal mendongkrak perekonomian di wilayah ini.


Meskipun terkenal kayak dengan berbagai sumber daya alam, Provinsi Qinghai ini relatif kurang berkembang dibandingkan daerah pantai Cina. Data statistic menunjukkan, provinsi ini memiliki tingkat Produk Domestik Bruto terendah kedua di Cina.


Pembangunan pusat simulasi Mars ini merupakan kelanjutan dari rencana pemerintah Cina untuk mengirim misi pesawat luar angkasa tak berawak ke Mars pada 2020. Sejumlah negara telah mendirikan pusat simulasi Mars untuk mendukung upaya mereka mengirimkan tim eksplorasi ke Planet Merah itu.


Pada 2015, Nasa mengirim enam peneliti untuk tinggal di habitat ala Mars di kepulauan Hawaii selama setahun. Sementara itu, sekelompok relawan termasuk seorang warga negara Cina telah tinggal di sebuah pesawat luar angkasa di Moskow selama 520 hari pada 2010 – 2011. Ini merupakan durasi yang dibutuhkan untuk mencapai Mars dan kembali ke bumi.


Advertising
Advertising


SCMP | BUDI RIZA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

18 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

19 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

23 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya