Korea Utara Sebut Penghancuran terhadap Jepang Segera Terjadi

Reporter

Jumat, 1 September 2017 09:26 WIB

Seorang pria menonton layar TV yang menunjukkan cuplikan arsip peluncuran rudal Korea Utara, di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, 29 Agustus 2017. Korea Utara dilaporkan menembakkan sebuah rudal balistik dari dekat ibu kota Pyongyang yang melintasi wilayah angkasa Jepang dan jatuh di Samudra Pasifik di lepas pantai Pulau Hokaido. AP Photo/Ahn Young-joon

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara memberikan peringatan kepada Jepang bahwa penghancuran terhadap negeri matahari terbit itu segera terjadi. Kubu Pyongyang menuding Jepang berpihak kepada Amerika Serikat yang terus menekan program rudal dan nuklir Korea Utara.


Korea Utara menembakkan rudal 1.700 mil ke arah Jepang pada Selasa lalu. Penembakan ini memicu kecaman dari para pemimpin dunia di tengah kekhawatiran pecahnya Perang Dunia ke-3. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengecam peluncuran tersebut dan menilainya sebagai ancaman serius dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Simak: Senator AS: Trump Tak Butuh Izin Kongres untuk Serang Korea Utara


Shinzo Abe pun bersepakat dengan Presiden AS Donald Trump untuk memperkuat tekanan terhadap Korea Utara. Sikap Jepang terhadap uji coba rudal tersebut telah membuat Korea Utara marah. Pyongyang pun memperingatkan akan adanya uji coba serupa beberapa waktu ke depan.


Kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengatakan, "Jepang sekarang telah keluar dengan lengan bajunya digulung untuk mendukung gerakan anti-DPRK tuannya," tulis KCNA seperti dilansir express.co.uk, Kamis 31 Agustus 2017. Korea Utara menyatakan Jepang tidak sadar bahwa itu adalah mempercepat penghancuran diri sendiri.

Kim Jong-un secara pribadi mengawasi peluncuran uji coba rudal balistik jarak jauh Korea Utara yang terakhir. Peluncuran ini dilakukan saat Perdana Menteri Abe dijadwalkan meminta anggaran tahunan sebesar £ 37 miliar untuk meningkatkan pertahanan rudalnya.


Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah mengatakan kepada Sekretaris Negara AS Rex Tillerson bahwa sanksi terhadap Korea Utara akan menjadi kontraproduktif. Perdana Menteri Theresa May pun berada di Jepang dalam untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dalam pertahanan, keamanan cyber, dan kontra-terorisme.


Advertising
Advertising

May mengatakan Inggris dan Jepang akan meningkatkan langkah sanksi terhadap Korea Utara yang memiliki senjata nuklir setelah penembakan sebuah rudal ke Jepang. "Kami mengecam Korea Utara untuk tindakan sembrono yang merupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata May.


Kantor berita Korea Utara KCNA mengklaim bahwa peluncuran rudal tersebut dijadwalkan untuk memperingati peringatan 107 tahun perjanjian "Jepang-Korea" yang memalukan pada tahun 1910. Saat itu, Tokyo menjajah semenanjung Korea.


EXPRESS.CO.UK | ARKHELAUS W.

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya