Perkosa Bocah, Pria Yaman Dieksekusi dan Digantung di Crane

Reporter

Selasa, 15 Agustus 2017 15:22 WIB

Polisi mengangkat jasad Hussein al-Sakit, pelaku pemerkosaan dan pembunuhan gadis cilik, usai dieksekusi mati, dengan alat berat untuk dipamerkan, di Sanaa, Yaman, 14 Agustus 2017. REUTERS

TEMPO.CO, SANAA—Seorang pria pemerkosa bocah perempuan empat tahun di Yaman dieksekusi dengan lima tembakan senapan AK-47, kemudian jasadnya digantung menggunakan derek atau crane.

Seperti dilansir Independent, Senin 14 Agustus 2017, pria bernama Hussein al-Sakit, 22 tahun menjadi orang kedua yang dieksekusi di depan publik dalam kasus serupa.

Hussein al-Sakit dinyatakan bersalah menculik, memperkosa dan membunuh seorang bocah perempuan berusia empat tahun, yang kemudian dia kuburkan.

Paman korban mengatakan sang pemuda sempat ikut mencari si gadis cilik yang dibunuh sebelum akhirnya penyelidikan polisi mengungkap bahwa dialah pelakunya.


Baca: Perkosaan Dibalas Perkosaan, Polisi Pakistan Tangkap 22 Orang

Menurut paman korban, eksekusi di depan publik bertujuan sebagai pencegah kejahatan.

Eksekusi berlangsung Ahad lalu di Tahrir Square, Sanaa. Foto eksekusi dirilis media setempat pada hari Senin. Foto yang juga dipublikasikan Reuters itu menunjukkan, Hussein al-Sakit diseret ke Tahrir Square menjelang eksekusi.

Dia dipaksa telungkup sebelum ditembak mati oleh petugas polisi dengan senapan serbu AK-47.

Mayat yang bersimbah darah kemudian digantung menggunakan craneagar bisa disaksikan warga kota.

Eksekusi ini berselang dua pekan setelah pria lain, Muhammad al-Maghrabi, dieksekusi di lokasi yang sama karena memperkosa dan membunuh gadis tiga tahun. Muhammad al-Maghrabi juga ditembak mati dengan senapan serbu AK-47.

Kedua eksekusi tersebut telah dilakukan sebagai usaha kelompok Syiah Houthi yang berkuasa di Sanaa untuk memerangi kejahatan di wilayah tersebut.

Sistem hukum Yaman sebenarnya mengadopsi kombinasi hukum syariah Islam, hukum Mesir dan UU Arab lainnya. Hukum sipil Prancis juga pernah berlaku di negara itu selama era kolonial.

Di Yaman, pembunuhan, perkosaan dan terorisme termasuk di antara pelanggaran yang dapat menyebabkan hukuman mati.

Negara tersebut pada saat ini berada dalam perang saudara antara pasukan pemberontak Houthi dengan pasukan loyalis Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi.

Perang semakin meluas, setelah Presiden Hadi meminta Arab Saudi dan koalisi Arab-nya untuk intervensi militer di Yaman guna memerangi pasukan Houthi.

INDEPENDENT | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI





Advertising
Advertising

Berita terkait

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

23 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

31 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

48 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

50 hari lalu

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

50 hari lalu

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

53 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

55 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

57 hari lalu

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

Serangan milisi Houthi Yaman membunuh tiga warga sipil di kapal pengangkut kargo Barbados dan Liberia pada Rabu di Teluk Aden

Baca Selengkapnya

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

58 hari lalu

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

Kapal yang memasuki perairan Yaman harus dapat izin dari Houthi setelah kelompok itu meluncurkan drone dan rudal ke kapal internasional.

Baca Selengkapnya