Polisi paramiliter China membawa korban selamat setelah gempa di daerah Jiuzhaigou, prefektur Ngawa, provinsi Sichuan, China, 9 Agustus 2017. Komisi Nasional Penanggulangan Bencana Cina menyatakan kemungkinan sebanyak 100 orang telah meninggal dan 130 ribu rumah rusak akibat gempa. CNS/Chen Yunhua via REUTERS
TEMPO.CO, Beijing - Sebuah gempa berkekuatan 7,0 skala Richter di kawasan pegunungan terpencil barat daya Cina, Provinsi Sichuan, menewaskan 19 orang termasuk enam turis dan melukai 247 korban lainnya.
Gempa lainnya juga menghantam kawasan terpisah di timur laut Kota Guangyuan pada Selasa dinihari, 8 Agustus 2017, wktu setempat di kedalaman 10 kilometer.
Sichuan, kawasan yang kerap ditimpa gempa bumi. Insiden serupa pernah terjado pada Mei 2008 menewaskan sekitar 70 ribu orang.
Menurut badan gempa nasional Cina, kawasan terpencil di sebelah barat daya Xinjinag juga dilanda lindu bekekuatan 6,6 skala Richter pada Rabu pagi, 9 Agustus 2017, waktu setempat.
"Akibat gempat tersebut, 32 orang tewas dan merusak hampir seluruh wilayah pedesaan," tulis People's Daily.
Pemerintah Sichuan mengatakan, pasukan penyemat berhasil mengecakuasi sejumlah turis dan warga yang terperangkap tanah longsor.
"Enam wisatawan tewas akibat insiden ini," kantor berita Cina melaporkan.
