Taliban Bebaskan 235 Sandera di Afganistan

Reporter

Rabu, 9 Agustus 2017 15:15 WIB

Milisi Taliban berdatarangan saat pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. Niazi mengatakan, bersedia untuk mengadakan pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan tapi menuntut pemberlakuan hukum Islam dan keberangkatan semua pasukan asing. AP/Allauddin Khan

TEMPO.CO, Kabul - Taliban membebaskan 235 warga desa yang disandera setelah para pemberontak menahan dan menguasai sebuah desa di Provinsi Sar-e-Pul, Afganistan utara

"Warga dari Desa Mirza Olang telah tiba di Sar-e-Pul, kota utama di provinsi meskipun ada bebeberapa warga lainnya masih bersama Taliban," kata Zahir Wahdat, Gubernur Provinsi.

Wadat lebih lanjut menambahkan, dia menunggu pasukan tambahan tiba selama beberapa hari karena pasukan keamanan akan segera mulai melakukan operasi pembersihan guna menguasai kembali desa tersebut.


Baca: Jenderal Dostum: Afganistan Lemah Hadapi Pembunuhan Massal


Taliban dan ISIS dikabarkan telah membunuh sekitar 50 pria, wanita dan anak-anak di Disrik Sayad, sebelah utara Provinsi Sar-e-Pul pada Sabtu, 5 Agustus 2017, setelah mengalahkan milisi dukungan pemerintah dalam perang 48 jam.


Peperangan dimulai pada Kamis pekan lalu saat sebuah pos pemeriksaan yang diawasi oleh polisi setempat diserang.


Dua hari kemudian, militan memasuki desa tersebut dan membunuh warga, terutama kelompok Syiah, dalam cara yang brutal dan tidak manusiawi, menurut seorang juru bicara provinsi.

Namun, Taliban berkali-kali membantah dituding bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok ini juga menolak sejumlah kabar yang menyebutkan telah bergabung dengan ISIS di Afganistan.

Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengutuk pembunuhan tersebut seraya menggolongkannya sebagai kejahatan perang.

"Aksi ini benar-benar barbar terhadap pelangaran hak asasi manusia dan sebuah kejahatan perang," kata Ghani melalui sebuah pernyataan yang dikeluarkan Ahad, 6 Agustus 2017.


Advertising
Advertising

Pertempuran telah meningkat di seluruh Afganistan dalam beberapa bulan terakhir. Lebih dari 1.662 warga sipil terbunuh dalam setengah tahun ini, menurut angka yang dirilis oleh PBB.

Seorang sumber keamanan Afganistan mengatakan, masih ada sekitar 100 sandera yang ditahan di Mirzawalang yang terletak di Distrik Sayad, Provinsi Sar-e-Pul, setelah para pemberontak menguasainya pada akhir pekan.

Warga Distrik Sayad di Provinsi Sar-e-Pul melakukan perlawanan sengit terhadap kelompok pemberontak selama dua tahun. Mereka kerap mendapatkan tekanan dari Taliban.

ARIANA NEWS | BBC | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

2 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

22 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

1 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

2 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

3 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

6 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

7 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

13 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya