Kantor berita KCNA melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong un memerintahkan peluncuran rudal Hwasong 14, yang dilakukan pada sudut yang curam, untuk menunjukkan jangkauan maksimum dan mengirim peringatan ke Amerika Serikat. KCNA/via REUTERS
TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara, Rabu, 9 Agustus 2017, menyampaikan ancamannya untuk menembakkan rudal ke pangkalan militer Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik.
Ancaman itu disampaikan hanya beberapa jam setelah Presiden Donald Trump mengatakan kepada Utara bahwa ancaman terhadap Amerika akan dibalas dengan api dan kemarahan.
Juru bicara Tentara Rakyat Korea dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada kantor berita KCNA menyebutkan, ancaman serangan ke Amerika itu segera dilaksanakan ketika pemimpin Kim Jong-un mengambil keputusan.
Dalam pernyataan yagn dikutip dari juru bicara militer lainnya, Korea Utara juga akan melakukan operasi pre-emptive jika Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda provokasi.
Pada Selasa, 8 Agustus 2017, Presiden Trump membuat sebuah pernyataan mengejutkan. Dia mengatakan bahwa Amerika akan menyerang Korea Utara dengan api dan kemarahan sebagaimana yang belum pernah dilihat oleh dunia.
Gertakan Trump tersebut terkait dengan sejumlah laporan yang mengatakan bahwa Korea Utara telah berhasil mengatasi berbagai hambatan dalam pembuatan rudal antarbenua sehingga sanggup ditembakkan ke wilayah Amerika.
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya
11 hari lalu
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya
Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.