Gempur ISIS, Amerika Siapkan Serangan Drone ke Marawi  

Reporter

Selasa, 8 Agustus 2017 10:45 WIB

Sebuah tulisan `ISIS?` terlihat pada sebuah pintu toko warga, saat tentara pemerintah Filipina terus mencari pasukan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina, 29 Juni 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon tengah mempersiapkan serangan udara menggunakan drone atau pesawat nirawak terhadap kelompok militan pro-ISIS di Marawi, Filipina.

Hal ini diungkapkan dua pejabat Pentagon yang menolak disebutkan namanya kepada NBC News, Selasa, 8 Agustus 2017.

Bila serangan untuk membantu sekutu Amerika ini disetujui, rencana tersebut akan diumumkan hari ini.

Baca: Rodrigo Duterte Bantah Minta Bantuan Amerika Atasi Marawi

“Kami sudah memiliki kerja sama kontra-terorisme selama 15 tahun terakhir,” kata Kapten Jeff Davis, juru bicara Pentagon, menanggapi rencana ini.

Bahkan saat ini sejumlah tentara Amerika sudah berada di Filipina untuk membantu operasi militer anti-ISIS, yakni Joint Special Operations Task Force Trident.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson, dalam pertemuan dengan Presiden Filipina Rodrido Duterte di Istana Malacanang, menyatakan Washington menyediakan data intelijen kepada Manila untuk memerangi ISIS.

“Kami menyediakan sejumlah pesawat dan drone serta pelatihan untuk membantu dalam perang melawan ISIS di Filipina Selatan,” kata Tillerson.

Ratusan milisi Maute, yang bersumpah setia terhadap ISIS, melakukan penyerangan ke Kota Marawi pada akhir Mei lalu untuk mendirikan kekhalifahan di Filipina.

Militer Filipina hingga kini belum mampu mengalahkan milisi Maute di Marawi meski telah mengerahkan pasukan dan melakukan serangan udara terhadap kota yang dulu dihuni 200 ribu penduduk tersebut.

NBC NEWS | WASHINGTON EXAMINER | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

17 menit lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

32 menit lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

47 menit lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

48 menit lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

2 jam lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

7 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

8 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

9 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

23 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya