Amerika Resmi Larang Warganya ke Korea Utara Mulai 1 September

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 12:13 WIB

Warga membawa bunga hias saat parade peringatan 70 tahun berdirinya Partai Buruh Korea (PBK) di Pyongyang, Korea Utara, 10 Oktober 2015. Dalam pidatonya pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyatakan bahwa negaranya siap untuk menghadapi setiap ancaman yang ditimbulkan Amerika Serikat. AP/Wong Maye-E

TEMPO.CO, Washington-Amerika Serikat resmi melarang warganya berkunjung ke Korea Utara mulai 1 September 2017. Warga Amerika yang masih berada di Korea Utara diharuskan segera meninggalkan Korea Utara sebelum tanggal itu.

Adapun jurnalis dan pekerja kemanusiaan disarankan untuk mengajukan surat permohonan pengecualian terhadap larangan berkunjung ke Korea Utara.

Baca: Tillerson: AS Tidak Berniat Mendongkel Rezim Korea Utara

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan itu dalam penjelasan resminya hari Rabu, 2 Agustus 2017.

"Pemegang paspor Amerika Serikat yang saat ini di Korea Utara harus keluar dari Korea Utara sebelum larangan berkunjung ke negara itu resmi berlaku pada 1 September 2017," ujar penjelasan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Amerika Serikat mengeluarkan larangan keras warganya berkunjung ke Korea Utara dipicu Korea Utara yang menolak menghentikan program senjata nuklirnya yang diarahkan untuk menghancurkan Amerika Serikat.

Baca: Dihukum PBB, Pertumbuhan Ekonomi Korea Utara Malah Melaju Pesat

Korea Utara menjadi satu-satunya negara yang terlarang bagi warga Amerika Serikat untuk dikunjungi.

Belum diketahui bagaimana nasib warga Amerika Serikat yang masih ditahan oleh Korea Utara. Saat ini ada 2 akademisi dan misionaris dengan dwi kewarganegaraan Amerika-Korea yang ditahan di Korea Utara.

REUTERS | MARIA RITA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya