Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tillerson: AS Tidak Berniat Mendongkel Rezim Korea Utara

image-gnews
Ratusan orang berkumpul saat menandai peringatan ulang tahun ke-23 kematian Kim Il Sung di Pyongyang, Korea  Utara, 8 July 2017. KCNA/via REUTERS
Ratusan orang berkumpul saat menandai peringatan ulang tahun ke-23 kematian Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, 8 July 2017. KCNA/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson menegaskan, AS tidak berniat mendongkel rezim di Korea Utara atau mengirim pasukan militer ke zona paralel 38 arah utara,  zona yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan usai Perang Korea tahun 1953.

Tillerson mengatakan , AS tidak dapat menerima bahaya yang dipicu oleh Pyongyang dengan melakukan uji coba peluncuran dua rudal balistik antarbenua atau ICBM pada Juli lalu.  

Baca: Korea Utara Diam-diam Luncurkan Rudal dari Dalam Laut

"Kami tidak bermaksud mendongkel rezim. Kami tidak bermaksud mempercepat reunifikasi di semenanjung. Kami tidak mencari alasan untuk mengirim militer kami ke paralel 38 di utara," kata Tillerson kepada wartawan hari Selasa, 1 Agustus 2017.

Selain itu, Tillerson juga menegaskan bahwa AS bukan musuh atau ancaman bagi Korea Utara. Sebaliknya, ancaman Korea Utara tidak dapat diterima sehingga AS harus menanggapinya.

Oleh karena itu, menurut Tillerson, AS mengajak Korea Utara untuk duduk dan berdialog guna mengatasi persoalan ini.  "Kami mau duduk dan berdialog mengenai masa depan," ujar Tillerson seperti dikutip dari CNN.

Baca: Jadi Target Rudal, Amerika Serikat Ancam Serang Korea Utara

Tawaran berdialog dengan Korea Utara sudah diajukan di masa Presiden Barack Obama. Korea Utara diajak berdialog untuk melakukan program denuklirisasi. Namun, Pyongyang menolak tawaran dialog.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di tempat terpisah, Senator Lindsey Graham mengungkapkan tentang pernyataan Presiden Donald Trump kepadanya bahwa perang akan terjadi antara AS dan Korea Utara.  

Perang pecah, ujar Graham, jika tindakan  pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tak dapat dihentikan dengan meluncurkan program senjata nuklirnya yang mengancam wilayah AS.

Baca: Trump Sebut Kesabaran untuk Korea Utara Sudah Habis  

"Jika memang akan terjadi perang untuk menghentikan Kim Jong-un, maka perang itu akan terjadi di sana. Jika ribuan orang tewas, mereka tewas di sana. Mereka tidak akan tewas di sini. Dan dia mengatakan itu di hadapan saya langsung," kata Graham seperti dikutip dari NBC News, 1 Agustus 2017.

Selama Juli 2017, Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran rudal ICBM sebanyak 2 kali. Rudal ICBM itu diklaim mampu menjangkau seluruh wilayah AS.

CNN | NBC NEWS | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.