Tillerson: AS Tidak Berniat Mendongkel Rezim Korea Utara

Reporter

Rabu, 2 Agustus 2017 11:36 WIB

Ratusan orang berkumpul saat menandai peringatan ulang tahun ke-23 kematian Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, 8 July 2017. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson menegaskan, AS tidak berniat mendongkel rezim di Korea Utara atau mengirim pasukan militer ke zona paralel 38 arah utara, zona yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan usai Perang Korea tahun 1953.

Tillerson mengatakan , AS tidak dapat menerima bahaya yang dipicu oleh Pyongyang dengan melakukan uji coba peluncuran dua rudal balistik antarbenua atau ICBM pada Juli lalu.

Baca: Korea Utara Diam-diam Luncurkan Rudal dari Dalam Laut

"Kami tidak bermaksud mendongkel rezim. Kami tidak bermaksud mempercepat reunifikasi di semenanjung. Kami tidak mencari alasan untuk mengirim militer kami ke paralel 38 di utara," kata Tillerson kepada wartawan hari Selasa, 1 Agustus 2017.

Selain itu, Tillerson juga menegaskan bahwa AS bukan musuh atau ancaman bagi Korea Utara. Sebaliknya, ancaman Korea Utara tidak dapat diterima sehingga AS harus menanggapinya.

Oleh karena itu, menurut Tillerson, AS mengajak Korea Utara untuk duduk dan berdialog guna mengatasi persoalan ini. "Kami mau duduk dan berdialog mengenai masa depan," ujar Tillerson seperti dikutip dari CNN.

Baca: Jadi Target Rudal, Amerika Serikat Ancam Serang Korea Utara

Tawaran berdialog dengan Korea Utara sudah diajukan di masa Presiden Barack Obama. Korea Utara diajak berdialog untuk melakukan program denuklirisasi. Namun, Pyongyang menolak tawaran dialog.

Di tempat terpisah, Senator Lindsey Graham mengungkapkan tentang pernyataan Presiden Donald Trump kepadanya bahwa perang akan terjadi antara AS dan Korea Utara.

Perang pecah, ujar Graham, jika tindakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tak dapat dihentikan dengan meluncurkan program senjata nuklirnya yang mengancam wilayah AS.

Baca: Trump Sebut Kesabaran untuk Korea Utara Sudah Habis

"Jika memang akan terjadi perang untuk menghentikan Kim Jong-un, maka perang itu akan terjadi di sana. Jika ribuan orang tewas, mereka tewas di sana. Mereka tidak akan tewas di sini. Dan dia mengatakan itu di hadapan saya langsung," kata Graham seperti dikutip dari NBC News, 1 Agustus 2017.

Selama Juli 2017, Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran rudal ICBM sebanyak 2 kali. Rudal ICBM itu diklaim mampu menjangkau seluruh wilayah AS.

CNN | NBC NEWS | MARIA RITA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya