Krisis Venezuela, AS Bekukan Aset Presiden Maduro  

Reporter

Rabu, 2 Agustus 2017 09:06 WIB

Nicolas Maduro. AP/Ariana Cubillos

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat resmi menjatuhkan sanksi baru kepada Venezuela, setelah presiden Nicolas Maduro mengadakan pemilihan umum kontroversial untuk memilih anggota parlemen baru. Sanksi baru itu di antaranya membekukan aset Maduro di AS. Perusahaan dan individu AS dilarang melakukan bisnis dengannya.

Sanksi tersebut diumumkan dalam sebuah pernyataan oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

Baca:Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung

"Pemilihan ilegal yang tidak sah membenarkan bahwa Maduro adalah diktator yang mengabaikan kehendak rakyat Venezuela. Dengan memberi sanksi kepada Maduro, Amerika Serikat memperjelas pertentangan kita terhadap kebijakan rezimnya dan dukungan kita untuk rakyat Venezuela yang berusaha mengembalikan negara mereka ke demokrasi yang penuh dan makmur.," kata Mnuchin seperti dilansir dari BBC, 1 Agustus 2017.

Sebelumnya Maduro diperingatkan bahwa AS tidak akan mengakui pemilihan tersebut. dengan Presiden Donald Trump bersumpah "tindakan ekonomi yang kuat dan cepat" jika krisis di Venezuela terus berlanjut.

Baca: Siapa Maduro, Presiden Venezuela Seteru Amerika

Maduro merupakan pemimpin asing keempat yang masuk daftar hitam yang mendapat sanksi dari Amerika Serikat. Tiga lainnya adalah Bashar al-Assad dari Suriah, Korea Utara Kim Jong-un, dan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe.

Sanksi AS ini adalah yang terbaru setelah sanksi yang dijatuhkan pada 26 Juli oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat terhadap 13 pejabat Venezuela dan mantan pejabat Venezuela. Sanksi ini dalam upaya untuk mencegah Maduro mengadakan pemilihan tersebut.

Maduro mendapat kecaman internasional atas pemungutan suara untuk mementukan anggota parlemen guna merumuskan kembali konstitusi Venezuela yang diadakan pada Minggu, 30 Juli 2017.

Baca: Maduro Klaim Menang Pemilihan Parlemen Venezuela, Jadi Diktator?

Uni Eropa menyatakan bahwa pemilu itu merupakan kematian bagi demokrasi di Venezuela, dan mengatakan bahwa mereka meragukannya dapat menerima hasilnya. Namun, Rusia, Kuba, Nikaragua dan Bolivia berdiri mendukung Maduro.

Pemilihan majelis konstituen pada hari Minggu diadakan di tengah demonstrasi massa. Sedikitnya 10 orang terbunuh.

Maduro mengatakan bahwa pemilihan tersebut merupakan pemungutan suara untuk revolusi. Ia menegaskan sanksi dari Amerika Serikat tidak membuatnya takut.

Baca: Pemilihan Anggota Parlemen Venezuela Ricuh, 14 Orang Tewas

30 juta warga Venezuela menderita karena kekurangan barang dan obat-obatan karena ekonomi negara yang melemah semakin menurun. Gelombang demonstrasi anti-pemerintah telah menyebabkan lebih dari 120 orang tewas dalam empat bulan.

Sejauh ini, Washington belum memberlakukan pembatasan ekspor minyak besar negara tersebut ke Amerika Serikat.

Mnuchin tidak mengkonfirmasi apakah sanksi minyak dipertimbangkan, namun Presiden Donald Trump memutuskan untuk tidak melakukan tindakan yang akan melukai rakyat Venezuela. AS fokus pada Presiden Nicolas Maduro dan elit Venezuela yang dianggap penyebab jatuhnya Venezuela ke dalam krisis politik dan ekonomi.

BBC|YON DEMA

Berita terkait

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

21 Desember 2023

AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

Venezuela dan Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan seiring menurunnya ketegangan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Venezuela Akan Kirim Astronot ke Bulan Mengikuti Misi Cina

20 September 2023

Venezuela Akan Kirim Astronot ke Bulan Mengikuti Misi Cina

Maduro mengatakan bahwa astronot Venezuela akan segera berlatih di Cina dan kemudian pergi ke bulan.

Baca Selengkapnya

Iran-Venezuela Sepakat Tingkatkan Perdagangan Hingga Rp297 Triliun

13 Juni 2023

Iran-Venezuela Sepakat Tingkatkan Perdagangan Hingga Rp297 Triliun

Iran dan Venezuela sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral menjadi US$20 miliar atau sekitar Rp297 triliun

Baca Selengkapnya

AS Akan Janjikan Bantuan Lebih dari US$171 Juta untuk Venezuela

18 Maret 2023

AS Akan Janjikan Bantuan Lebih dari US$171 Juta untuk Venezuela

Washington mendukung oposisi Venezuela, mengakui legislatif paralelnya dan mengutuk kediktatoran Presiden Nicolas Maduro.

Baca Selengkapnya

Venezuela Batalkan Pertemuan Lula da Silva dengan Nicolas Maduro

24 Januari 2023

Venezuela Batalkan Pertemuan Lula da Silva dengan Nicolas Maduro

Biro pers Presiden Lula da Silva menyebut pihak Venezuela telah membatalkan pertemuan.

Baca Selengkapnya

Kolombia dan Venezuela Membuka Seluruh Perbatasan Kedua Negara

1 Januari 2023

Kolombia dan Venezuela Membuka Seluruh Perbatasan Kedua Negara

Kesepakatan ini terjadi setelah hubungan Kolombia dan Venezuela yang memburuk selama delapan tahun akhirnya membaik

Baca Selengkapnya

Tak Diundang di KTT Amerika, Presiden Venezuela Kunjungi Turki

8 Juni 2022

Tak Diundang di KTT Amerika, Presiden Venezuela Kunjungi Turki

Presiden Venezuela Nicolas Maduro tiba di Turki untuk kunjungan resmi, di saat negara Amerika Latin lain berkumpul di KTT Amerika

Baca Selengkapnya

Puji Meksiko Boikot KTT Amerika, Presiden Venezuela: Pemberani dan Tegas

7 Juni 2022

Puji Meksiko Boikot KTT Amerika, Presiden Venezuela: Pemberani dan Tegas

Presiden Venezuela Nicolas Maduro memuji keberanian Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador karena memboikot KTT Amerika

Baca Selengkapnya

Venezuela Buka Perbatasan dengan Kolombia

5 Oktober 2021

Venezuela Buka Perbatasan dengan Kolombia

Venezuela memutuskan membuka pintu perbatasan dengan Kolombia demi perekonomian dan kebaikan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Krisis Ekonomi Venezuela Membuat Geng-geng Kuasai Permukiman Ibu Kota

19 Juli 2021

Krisis Ekonomi Venezuela Membuat Geng-geng Kuasai Permukiman Ibu Kota

Krisis Venezuela membuat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro kehilangan kontrol di daerah-daerah ibu kota ketika geng-geng bermunculan.

Baca Selengkapnya