Perancang Ledakan Etihad Keturunan Lebanon dan Kerabat Dekat
Editor
Choirul Aminuddin
Selasa, 1 Agustus 2017 15:16 WIB
TEMPO.CO, Sydney -Sebanyak 4 tersangka perancang ledakan pesawat Etihad Airways adalah warga Australia keturunan Lebanon merupakan sepasang ayah dan anak, mereka kerabat dekat.
Menurut sejumlah laporan, keempat pelaku keturunan Lebanon-Asutralia yang memiliki hubungan darah itu adalah Khaled Khayat, Mahmopud, Khaled Merhi dan Abdul Merhi. Dua di antaranya merupakan ayah dengan usia berkisar 40-an. Mereka tinggal di Lakemba dan di Cleveland St, Surry Hills.
Baca: Diskriminasi Penumpang Disabilitas, Etihad Minta Maaf
Adab Abrhanowicz, pekerja di restoran Porteno selama lebih dari satu dekade mengatakan, para tersangka sudah tinggal di kawasan itu selama 45 hingga 50 tahun. Mereka merupakan keluarga yang baik.
"Tapi saya tidak mengerti tentang apa yang terjadi sekarang,: ujarnya seperti dikutip dari Daily Telegraph, 30 Juli 2017.
"Di dalam hidup saya tidak pernah memperkirakan terjadi begini, mereka keluarga sangat menyenangkan," kata seorang warga di Surry Hills yang telah tinggal di sana sejak 1970-an tentang tersangka teror yang tinggal dekat rumahnya.
Petugas keamanan Australia telah menahan 4 orang yang diduga kuat akan meledakkan Etihad, pesawat penumpang milik maskapai penerbangan Uni Emirat Arab, Sabtu, 29 Juli 2017.
"Kuat dugaan pelaku adalah milisi yang memiliki jaringan dengan ISIS," tulis Daily Mail.
Baca: Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
Namun, kepolisian Australia belum memberikan keterangan rinci mengenai pelaku yang akan meledakkan Etihad dalam penerbangan dari Sydney menuju Abu Dhabi dengan 500 penumpang berikut kru.
Namun demikian, pihak maskapai Etihad pada Selasa, 1 Agustus 2017, menyatakan bersedia membantu kepolisian federal Australia mengungkap identitas pelaku.
"Tim keamanan penerbangan Etihad Airways siap membantu kepolisian federal Australia dalam penyelidikan kasus ini," bunyi pernyataan dari Etihad, Selasa.
Menurut keterangan pejabat Amerika Serikat yang tak bersedia disebutkan namanya kepada Reuters, penangkapan keempat tersangka bermula dari informasi yang disampaikan oleh seorang anggota intelijen di luar negeri setelah mendeteksi percakapan mereka.
"Aksi yang direncanakan dengan sempurna itu sempat terendus oleh petugas keamanan Australia," ujarnya.
Dua hari setelah penangkapan, kepolisian Australia menggeledah rumah para tersangka teror pesawat Etihad Airways pada Senin malam, 31 Juli 2017, waktu setempat.
DAILY TELEGRAPH | DAILY MAIL | CHOIRUL AMINUDDIN