TEMPO.CO, London - Maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab, Etihad Airways menuai pujian karena pilotnya bersedia memutar balik pesawatnya demi menurunkan pasangan lanjut usia agar dapar bertemu cucunya yang tengah sekarat.
Pasangan lanjut usia itu berada di dalam pesawat yang akan membawanya ke Australia dari Bandara Manchster, Inggris pada tanggal 30 Maret 2017. Keduanya baru mengetahui tentang kondisi cucu mereka setelah mereka naik pesawat.
Selama dalam ruangan tunggu bandara, pasangan yang tidak diungkapkan identitasnya tersebut mematikan ponsel dan baru mengaktifkannya saat berada di pesawat.
Baca juga: Wanita Ini Mendadak Diminta Turun dari Etihad Air
Agen perjalanan pasangan itu, Becky Stephenson, mengatakan mereka mematikan ponsel. Setelah di dalam pesawat, telepon diaktifkan dan melihat panggilan tidak terjawab dari menantunya.
Setelah menelepon balik dan mendapat informasi terkait kondisi terkini cucunya, pasangan itu lantas meminta pramugari untuk memberi tahu pilot bahwa mereka harus turun dari pesawat
Beruntung bagi keduanya karena sang pilot mengiyakan permohonan tersebut. Pilot murah hati itu langsung mengarahkan penerbangan itu ke boarding gate untuk menurunkan kakek dan nenek itu. Pilot juga meminta staf Etihad mengeluarkan bagasi milik pasangan lansia itu.
Baca juga: Penerbangan Kelas Bisnis Etihad Dihargai Kelas Ekonomi
Pihak maskapai juga menyediakan mobil untuk menjemput kedua lansia itu sehingga bisa langsung mengantar ke tempat tujuan. Keesokan harinya, sang cucu meninggal.
"Itu menyedihkan, tapi Etihad pantas dipuji karena mampu membantu klien saya," kata Stephenson yang menyebut insiden itu sangat tidak biasa.
Seperti yang dilansir Independent pada 16 April 2017, selain bersedia memutar balik, pihak Etihad dan Stephensons menyatakan tidak akan menganguskan tiket pasangan lansia itu. Keduanya diperbolehkan menggunakan tiket itu kapan saja mereka mau.
Peristiwa maskapai dan pilot asal Timur Tengah yang murah hati itu berbanding terbalik dengan apa yang dialami penumpang dari United Airlines, maskapai penerbangan Amerika Serikat yang menyeret paksa penumpangnya hingga berdarah hanya karena menolak menjadi sukarelawan memberikan kursinya pada staf United Airlines dengan alasan harus segera berangkat.
THE STAR INDEPENDENT|YON DEMA