Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan pasukan keamanan anti huru hara di Caracas, Venezuela, 19 Juni 2017. Para pengunjuk rasa memiliki tuntutan utama yakni menurunkan Nicolas Maduro dari jabatan presiden karena menyengsarakan rakyat Venezuela. REUTERS
TEMPO.CO, Washington- Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan perintah kepada seluruh anggota keluarga diplomatnya untuk keluar dari ibukota Venezuela, Caracas yang dilanda krisis politik dan ekonomi.
Perintah itu dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menjelang pemilihan umum Venezuela yang direncanakan pada Minggu, 30 Juli 2017. Pernyataan Kementerian Luar Negeri AS pada Kamis, 27 Juli 2017 menyebutkan, para diplomat juga diizinkan untuk meninggalkan kedutaan di Caracas dan membatasi pergerakan mereka di negara pimpinan Nicolas Maduro tersebut.
Seperti yang dilansir New York Times pada 27 Juli 2017, selain perintah itu, Amerika Serikat juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang mendesak warga Amerika untuk tidak bepergian ke Venezuela guna mengantisipasi kerusuhan sosial dan kekerasan yang mungkin terjadi pada saat pemilihan.
Perintah tersebut dikeluarkan 3 hari sebelum pemerintahan Presiden Nicolas Maduro berencana untuk mengadaktuan pemungutan suara untuk sebuah majelis yang bertugas merombak konstitusi. Oposisi Maduro mengatakan bahwa aturan untuk pemilihan dicurangi untuk memperkuat kekuasaannya.
Amerika Serikat juga telah mendesak Maduro untuk membatalkan pemungutan suara itu dan mengancam akan menjatuhkan lebih banyak sanksi lagi jika pemungutan suara tetap dijalankan.
Venezuela dalam beberapa bulan terakhir dilanda kerusuhan menyusul aksi demonstrasi dari kelompok oposisi maupun pendukung Maduro. Demonstrasi itu dipicu oleh krisis ekonomi yang tengah melanda negara sosialis tersebut. Lebih dari 100 orang tewas dalam demonstrasi yang telah berlangsung selama 3 bulan terakhir.
Menjelang pemilihan suara untuk mengamandemen konstitusi, polisi anti huru hara dan pasukan keamanan Venezuela telah membanjiri jalan-jalan. Mereka juga memerintahkan hukuman penjara bagi mereka yang tidak taat. Langkah pengamanan itu dibuat setelah pemerintah mengumumkan pelarangan aksi protes di seluruh Venezuela pada saat maupun menjelang pemilihan.