AS Perintahkan Diplomatnya Keluar dari Ibukota Venezuela  

Reporter

Jumat, 28 Juli 2017 14:03 WIB

Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan pasukan keamanan anti huru hara di Caracas, Venezuela, 19 Juni 2017. Para pengunjuk rasa memiliki tuntutan utama yakni menurunkan Nicolas Maduro dari jabatan presiden karena menyengsarakan rakyat Venezuela. REUTERS

TEMPO.CO, Washington- Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan perintah kepada seluruh anggota keluarga diplomatnya untuk keluar dari ibukota Venezuela, Caracas yang dilanda krisis politik dan ekonomi.

Perintah itu dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menjelang pemilihan umum Venezuela yang direncanakan pada Minggu, 30 Juli 2017. Pernyataan Kementerian Luar Negeri AS pada Kamis, 27 Juli 2017 menyebutkan, para diplomat juga diizinkan untuk meninggalkan kedutaan di Caracas dan membatasi pergerakan mereka di negara pimpinan Nicolas Maduro tersebut.

Baca: Referendum Oposisi Venezuela, Seorang Wanita Tewas Ditembak

Seperti yang dilansir New York Times pada 27 Juli 2017, selain perintah itu, Amerika Serikat juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang mendesak warga Amerika untuk tidak bepergian ke Venezuela guna mengantisipasi kerusuhan sosial dan kekerasan yang mungkin terjadi pada saat pemilihan.

Perintah tersebut dikeluarkan 3 hari sebelum pemerintahan Presiden Nicolas Maduro berencana untuk mengadaktuan pemungutan suara untuk sebuah majelis yang bertugas merombak konstitusi. Oposisi Maduro mengatakan bahwa aturan untuk pemilihan dicurangi untuk memperkuat kekuasaannya.

Amerika Serikat juga telah mendesak Maduro untuk membatalkan pemungutan suara itu dan mengancam akan menjatuhkan lebih banyak sanksi lagi jika pemungutan suara tetap dijalankan.

Baca: Jutaan Warga Venezuela Demo, Presiden: Tangkap Teroris Fasis

Venezuela dalam beberapa bulan terakhir dilanda kerusuhan menyusul aksi demonstrasi dari kelompok oposisi maupun pendukung Maduro. Demonstrasi itu dipicu oleh krisis ekonomi yang tengah melanda negara sosialis tersebut. Lebih dari 100 orang tewas dalam demonstrasi yang telah berlangsung selama 3 bulan terakhir.

Menjelang pemilihan suara untuk mengamandemen konstitusi, polisi anti huru hara dan pasukan keamanan Venezuela telah membanjiri jalan-jalan. Mereka juga memerintahkan hukuman penjara bagi mereka yang tidak taat. Langkah pengamanan itu dibuat setelah pemerintah mengumumkan pelarangan aksi protes di seluruh Venezuela pada saat maupun menjelang pemilihan.

NEW YORK TIMES|ABC NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

28 menit lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

58 menit lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

5 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

14 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

14 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

17 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

21 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya