Seorang wanita menunjukkan sepotong baju bayi bertuliskan `Israel Baby Killers` saat berunjuk rasa di depan kedutaan besar Israel di Amman, Yordania, 3 Agustus 2014. Unicef mengklaim, sekitar 296 anak-anak dan remaja Palestina tewas dalam Konflik Gaza. REUTERS
TEMPO.CO, Amman - Yordania mempertanyakan tentara Israel yang menembak mati 2 warganya di kompleks kedutaan besar di Amman. Sebelumnya, Israel beralasan tentaranya memiliki kekebalan diplomatik.
Seorang sumber di pemerintahan Yordania yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, Senin, 24 Juli 2017, Israel masih mempertimbangkan permintaan Yordania yang mempertanyakan kekebalan diplomatik terhadap petugas keamanan Israel yang terlibat dalam pembunuhan, Ahad, 23 Juli 2017.
Menurut pejabat Israel, tentara penjaga kompleks kedutaan besar di Amman terpaksa menembak mati 2 warga Yordania karena berusaha menyerangnya dengan obeng.
"Seharusnya tidak perlu ada eskalasi diplomatik," kata sumber.
Sejumlah staf kedutaan, termasuk petugas keamanan telah kembali ke Israel pada Senin dinihari, 24 Juli 2017, waktu setempat atau beberapa jam sebelum ada kesepatakan antara Yordania dan Israel.
"Kami sedang melakukan komunikasi dengan pejabat keamanan dan pemerintahan Yordania untuk membahas persoalan ini," kata pejabat dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Petugas keamanan menembak mati penyerang kedutaan Israel di Amman, Ahad, 23 Juli 2017. Korban tewas itu, menurut sumber keamanan Yordania, bernama Mohammed Jawawdeh, 17 tahun. Sedangkan korban tewas kedua adalah seorang dokter. Dia di tembak ketika berada di kompleks kedutaan. AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN