TEMPO.CO, Kabul - Sedikitnya 12 orang tewas dan 10 orang luka-luka setelah bom bunuh diri meledak dari sebuah mobil di ibu kota Afganistan, Kabul. Kepada kantor berita AFP seperti dikutip Al JAzeera, Juru bicara kepolisian setempat, Najib Danish, mengatakan sasaran ledakan bom pada Senin, 24 Juli 2017, itu tidak jelas.
Baca: Di Afganistan, 4 Tentara Amerika Tewas Ditembak Kalangan Sendiri
Najib menjelaskan, serangan bom bunuh diri itu terjadi sebelum pukul 07.00 waktu setempat. Lokasinya di kawasan berpenduduk minoritas Syiah Hazaras, komunitas yang teraniaya. "Bom itu meledak di rumah pemimpin Hazara, Mohammed Mohaqeq," kata Danish.
Peristiwa ini menambah jumlah kekerasan di Afganistan yang ditimbulkan oleh serangan bom bunuh diri, yang mengakibatkan 1.662 warga sipil dari semester pertama 2017. Ledakan itu berjarak hanya dua pekan setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang sebuah masjid di Kabul yang menewaskan setidaknya empat orang.
Baca: Amerika Serikat Bantah Tentaranya Tewas Ditembak di Afganistan
Menurut catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kabul telah menyumbangkan sedikitnya 20 persen penduduk sipil yang tewas pada tahun ini, termasuk 150 orang tewas dalam serangan masif sebuah bom truk di Kabul pada Mei 2017. Bom bunuh diri ini menambah kengerian penduduk Kabul.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah
2 hari lalu
Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.
Baca SelengkapnyaTaliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian
2 hari lalu
Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.
Baca SelengkapnyaPrabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
9 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca Selengkapnya10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?
12 hari lalu
Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
28 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
29 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
37 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
38 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
40 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
40 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca Selengkapnya