Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Reporter

Minggu, 23 Juli 2017 07:46 WIB

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk

TEMPO.CO, Aleppo - Petugas medis di Suriah memiliki cara guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, yakni membangun fasilitas rumah sakit bawah tanah.

Seperti dilansir The Sun pada 22 Juli 2017, di bawah bekas-bekas bangunan yang telah hancur oleh perang antara pasukan pemerintah Bashar al Assad yang didukung Rusia dan Iran melawan pemberontak Suriah, beberapa ruangannya dipenuhi peralatan medis untuk merawat korban konflik berkepanjangan tersebut.

Dokter untuk Hak Asasi Manusia, sebuah LSM yang telah melacak serangan terhadap petugas medis di Suriah, mengatakan bahwa telah terjadi lebih dari 454 serangan ke rumah sakit dalam enam tahun terakhir konflik.


Baca: Obati Anak-anak Aleppo, Dokter Ini Dieksekusi Pasukan Suriah

Sekitar 91 persen serangan ini dilakukan oleh pemerintah Suriah atau sekutunya, termasuk Rusia.

Meskipun ada serangan ini, petugas medis dari Masyarakat Medis Amerika Syria tetap tinggal untuk menyelamatkan nyawa, membangun kembali rumah sakit mereka di bawah tanah, di ruang bawah tanah dan gua, diperkuat dengan karung pasir dan semen.

Sebuah laporan baru oleh organisasi hak asasi manusia Kampanye Suriah, bersama dengan 13 LSM medis terkemuka di Suriah, menjelaskan bagaimana membangun rumah sakit di bawah tanah adalah salah satu cara yang paling efektif untuk melindungi petugas medis dan pasien.

Sebelum ada rumah sakit tersebut, ibu-ibu harus mengambil risiko melahirkan di lingkungan dekat medan perang.

Sedikitnya 814 petugas medis tewas di Suriah sejak awal konflik, namun tidak ada yang langsung terbunuh dari serangan langsung saat bekerja di sebuah rumah sakit bawah tanah sepenuhnya.

Meskipin demikian para petugas medis tetap membutuhkan dana untuk terus menambah fasilitas serta memperkuat kemanannya.

Rumah sakit bawah tanah terakhir yang tengah menggalang dana adalah rumah sakit Wanita dan Anak Avicenna di Kota Idlib, yang akan menjadi rumah sakit terbesar di provinsi ini dan memberikan perawatan ibu dan bayi penting bagi ibu-ibu Suriah dan bayi mereka yang baru lahir.


Baca: Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Khaled Almilaji dari Organisasi Bantuan Medis Internasional yang Berkelanjutan, yang mempelopori proyek tersebut mengatakan, "Rumah Sakit Avicenna bawah tanah akan menawarkan keamanan kepada petugas medis Suriah yang mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari untuk merawat orang lain.

"Ini tidak hanya melindungi petugas medis dan pasien, namun juga mengizinkan dokter Suriah di Turki merasa cukup aman untuk kembali ke Suriah untuk mendukung rekan mereka. Ini adalah cara paling langsung untuk melindungi kehidupan di Suriah saat ini. "

Panitia berharap bisa mengumpulkan US$ 100.000 atau setara Rp 2,3 miliar dalam dua pekan mendatang untuk membentengi rumah sakit Suriah melawan serangan udara dan gempa susulan.

THE SUN | YON DEMA



Advertising
Advertising

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Suriah Dituduh Gantung Ribuan Tahanan dan Membakar Jasad Mereka

16 Mei 2017

Suriah Dituduh Gantung Ribuan Tahanan dan Membakar Jasad Mereka

Pemerintah Suriah dituduh menggantung ribuan tahanan, kebanyakan warga sipil antipemerintah, dan kemudian membakar jasad itu di krematorium penjara

Baca Selengkapnya