TEMPO.CO, Aleppo- Seorang dokter spesialis anak di Aleppo dieksekusi mati oleh pasukan rezim Suriah karena mengobati dan memberi makan anak-anak Aleppo ketika distrik timur tersebut masih dikendalikan oleh oposisi.
Seperti yang dilansir Middle East Monitor pada 19 Februari 2017, mengutip laporan Assabeel Yordania, Mahmoud Satu dan warga Suriah lainnya, Ahmed Assad, dieksekusi dua bulan setelah mereka ditangkap.
Baca juga:
Angela Merkel: Islam Bukan Sumber Terorisme
Irak Serang Mosul Barat untuk Hancurkan ISIS
Menurut sumber, kedua orang itu dieksekusi di alun-alun utama lingkungan Al-Sukarri di Aleppo, tempat tinggal mereka dan keluarganya.
Sumber yang dekat dengan Satu mengatakan ia ditangkap pada 11 Desember 2016, ketika rezim pimpinan Bashar al-Assad menggerebek lingkungan Al-Salihin di Aleppo. Dokter anak dan keluarganya ditangkap ketika mereka mencoba meninggalkan Aleppo bersama warga lain.
Satu bekerja di rumah sakit lapangan, di Kota Aleppo. Dia dilaporkan ditangkap dan dieksekusi karena mengobati dan memberi makan anak-anak dari kelompok yang dituduh Assad sebagai teroris.
Menurut Al-Araby Al-Jadeed, situs berita Suriah yang berbasis di London, Satu menulis di halaman Facebook-nya sebelum ia ditangkap: "Apa yang terjadi di Aleppo adalah pelanggaran kemanusiaan dan biadab, juga tindakan barbar yang tidak akan dilakukan kecuali oleh anjing berurusan dengan babi. Dia [Al-Assad] lupa bahwa Tuhan melihat."
Rezim Suriah yang didukung oleh Iran dan kekuatan udara Rusia menguasai Aleppo setelah tiga bulan serangan darat yang sengit, juga serangan udara. Ratusan warga sipil tewas dan luka-luka. Rumah, sekolah, dan rumah sakit pun menjadi sasaran penghancuran.
MIDDLE EAST MONITOR|YON DEMA