Ilmuwan Australia Tepis Misteri di Segitiga Bermuda, Ini Buktinya  

Reporter

Sabtu, 22 Juli 2017 14:46 WIB

Segitiga Bermuda. thesun.co.uk

TEMPO.CO, Sydney - Misteri Segitiga Bermuda telah menjadi perbincangan serius selama lebih dari 1 abad lamanya. Berbagai teori muncul terkait dengan hilangnya ribuan nyawa, ratusan kapal dan puluhan pesawat di perairan itu. Seorang ilmuwan Australia baru-baru ini menepis adanya misteri di Segitiga Bermuda.

Misteri di Segitiga Bermuda dikaitkan dengan hal-hal mistis seperti adanya hantu budak Afrika yang dibuang di perairan itu serta serangan alien.

Sedangkan teori ilmiah menyebutkan tentang adanya gelembung gas metana di dasar laut serta bom awan atau awan heksagonao.

Beberapa penjelasan paling terkenal untuk penghilangan tersebut meliputi cuaca ekstrem dan kabut elektronik, fenomena meteorologi yang menempel ke pesawat terbang atau kapal laut dan menyebabkan kerusakan peralatan.

Baca: Ilmuwan: Selangkah Lagi, Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan

Namun ilmuwan asal Australia, Dr Karl Kruszelnicki berkata lain. Menurutnya tidak ada misteri yang harus dipecahkan karena insiden tersebut kemungkinan disebabkan oleh kesalahan manusia. Di wilayah tersebut merupakan jalur lalu lintas ribuan kapal sehingga segala kemungkinan bisa saja terjadi.

"Menurut lembaga asuransi Lloyd of London dan penjaga pantai Amerika Serikat, jumlah pesawat yang hilang di Segitiga Bermuda sama dengan di manapun di dunia secara persentase," kata Dr Kruszelnicki, seperti yang dilansir News.com.au pada 21 Juli 2017.

Menurut Kruszelnicki jalur Segitiga Bermuda adalah jalur laut utama yang paling ramai menuju ke negara kaya raya Amerika Serikat, benua Eropa dan Karibia. Selain menambahkan bahwa konsisi angin yang sangat kencang menyebabkan badai yang terjadi terus menerus, sehingga jika ada pesawat atau kapal yang tenggelam akan membuatnya sulit ditemukan.

Baca: Apakah Misteri Segitiga Bermuda Akhirnya Terpecahkan?

Sehingga menurutnya kesalahan manusia mengakibatkan kecelakaan bisa saja terjadi mengingat ramainya jalur Segitiga Bermuda.

Teorinya diperkuat dengan fakta yang mengungkapkan bahwa misteri hilangnya kapal maupun pesawat dimulai pada awal abad 20. Saat itu era industri dan perdagangan lintas benua sedang gencar-gencarnya.

Pada tahun 1918, kapal Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Cyclops hilang di perairan Segitiga Bermuda yang luasnya lebih dari 700.000 km persegi. Kapal yang datang untuk mencari USS Cyclops juga turut hilang. Lalu beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1941 dua kapal pesiar juga hilang di rute yang sama.

Pada 5 Desember 1945, beberapa pesawat tempur milik Amerika Serikat yang tengah latihan juga dilaporkan hilang tanpa jejak. Hal tersebut akhirnya menimbulkan spekulasi bahwa makhluk asing luar angkasa atau alien yang menyerangnya.

Tetapi Kruszelnicki punya jawaban yang lebih masuk akal, ia mengatakan bahwa ada sebuah penjelasan sederhana.

Baca: Menguak Misteri Segitiga Bermuda, Fenomena Alam Jadi Bukti

Ia mengatakan bahwa para pilot saat itu adalah pilot muda yang tidak berpengalaman dan sedang dalam misi pelatihan. Fakta lain bahwa pemimpin latihan itu adalah soerang letnan pemabuk yang menerbangkan pesawat di tengah cuaca buruk.

"Mereka lenyap tanpa jejak lalu pesawat lain yang dikirim juga lenyap. Tapi ada satu orang yang berpengalaman, yang lainnya tidak berpengalaman. Cuaca tidak cerah, ombaknya 15 meter saat itu," katanya.

Kruszelnicki mengatakan bahwa pemimpin penerbangan Letnan Charles Taylor diperintahkan untuk pergi ke barat tapi malah memilih untuk terus terbang ke timur.

"Jika Anda membaca transkrip radio, beberapa pilot junior berkata, 'Mengapa kita tidak terbang ke barat?', Dan pilot tersebut berkata, 'Mengapa kita tidak terbang ke timur?'" Katanya, menyarankan Letnan Taylor bertanggung jawab atas nasib perjalanan pesawat itu.

"(Letnan Taylor) terbang dengan mabuk, terbang tanpa jam tangan, dan di masa lalu pernah dua kali dilaporkan terbang salah arah dan tersesat. Pesawat yang pergi untuk menyelamatkannya kemudian hilang terlihat meledak. Itu tidak lenyap tanpa jejak."

Banyak ilmuwan, seperti Kruszelnicki, berpendapat bahwa Segitiga Bermuda tidak lebih atau kurang berbahaya daripada laut terbuka atau wilayah udara lainnya di dunia. Kisah-kisah mistis yang diutarakan ke publik selama ini tidak lebih hanya untuk membuatnya lebih menarik sehingga faktanya terlupakan.

Kejadian terbaru terkait hilangnya pesawat di segitiga yang menghubungkan Florida ke Puerto Riko dan pulau Bermuda di Samudra Atlantik Utara, adalah pesawat twin-prop MU-2B yang membawa 4 orang, termasuk seorang ibu dan kedua anaknya pada Mei 2017. Jennifer Blumin, kedua putranya yang berusia 3 dan 4 tahun dan pacar pilotnya Nathan Ulrich, baru saja menghabiskan Hari Ibu di Puerto Riko dan terbang ke Florida.

Mereka menghilang dari radar sekitar 59 km timur dari pulau Eleuthera di Bahama. Jejak pesawat serta jenazahnya tidak kunjung ditemukan. Mereka menjadi korban terbaru Segitiga Bermuda.

NEWS.COM.AU|YON DEMA

Berita terkait

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

20 menit lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

4 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

4 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

5 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

10 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

18 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya