TKI Terjaring Razia Imigrasi Malaysia, Kemlu: Kondisi Mereka Baik  

Reporter

Jumat, 14 Juli 2017 16:30 WIB

Petugas dari Kementerian Sosial sedang mendata ratusan TKI yang dideportase dari Malaysia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, 25 Juni 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan perwakilan RI di Malaysia sempat menemui ratusan tenaga kerja Indonesia atau TKI tak berizin yang terjaring operasi imigrasi di Malaysia.

Lebih dari 300 TKI yang tertangkap dalam razia sejak 1 Juli lalu itu ditemui di Depot Imigrasi Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

"Dalam kunjungan ke Bukti Djalil, kita lihat WNI kita dalam keadaan baik. Mereka dapat makan dua kali sehari dan snack," katanya saat jumpa pers di kantornya, Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juli 2017.

Baca: Razia Imigrasi Malaysia, Lebih dari 600 TKI Terjaring

Mereka yang ditahan di Imigrasi Bukit Jalil itu adalah bagian dari 695 TKI tak berizin yang ditahan sejak berakhirnya masa pendaftaran Enforcement Card (E-Kad).

Program E-Kad disediakan pemerintah Malaysia untuk memperlancar proses rehiring alias penataan ulang izin para tenaga kerja asing.

Iqbal menegaskan pihaknya meminta Malaysia menjamin hak dasar para TKI yang terjaring razia imigrasi. Dia mengakui akses kekonsuleran tak bisa didapat seketika, tapi harus menunggu sekitar sepekan setelah tertangkapnya para pekerja asal Indonesia tersebut.

"Kita minta jaminan agar TKI yang ditangkap dapat perlakuan baik, hak mereka dihormati sejak penangkapan hingga pemulangan nanti," ujarnya.

Tim Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal RI di Malaysia pun berupaya mempercepat proses hukum setiap WNI yang terjaring razia imigrasi itu. "Untuk deportasi normal, (proses hukumnya) mencapai 3-6 bulan," ucapnya.

Baca: Mulai Bersikap Tegas, Malaysia Tangkap 7 TKI Ilegal

Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Hermono mengatakan para pekerja asing tanpa izin akan disidik selama dua pekan usai tertangkap.

"Setelah dua minggu, pati akan disidang ke pengadilan imigrasi yang biasanya hukumannya 3-6 bulan, kecuali mereka punya catatan kriminal," katanya dalam jumpa pers yang sama.

Sudah ada total 3.014 pekerja asing tak berizin yang terjaring operasi keimigrasian Malaysia sejak awal Juli 2017 dan sekitar 695 di antaranya adalah TKI. Dari data yang dikumpulkan Kementerian Luar Negeri hingga 10 Juli lalu, otoritas Malaysia pun menangkap 57 orang majikan yang diduga lalai mengurus izin para pekerja ilegal tersebut.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

8 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya