Amerika Desak Myanmar Izinkan Tim Fakta PBB Selidiki Rohingya

Reporter

Rabu, 12 Juli 2017 18:15 WIB

Nikki Haley. huffpost.com

TEMPO.CO, New York - Amerika Serikat mendesak Myanmar agar mengizinkan tim pencari fakta Perserikatan Banga-Bangsa atau PBB untuk menyelidiki tuduhan tentang pembunuhan, perkosaan dan pelecehan oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap minoritas muslim Rohingya di Rakhine.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang berbasis di Jenewa membentuk tim penyelidik pada Maret lalu, namun Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto pemerintah sipil Myanmar dan juga menteri luar negeri, menolak tuduhan tersebut dan menentang misi tersebut.

Menanggapi itu, Duta Besar Amerika untuk PBB di New York, Nikki Haley mengatakan bahwa pemerintah Myanmar wajib mengizinkan misi pencarian fakta PBB.


Baca: Terkait Rohingya, Malaysia Siap Bersikap Tegas terhadap Myanmar

"Adalah penting bahwa pemerintah Burma mengizinkan misi pencarian fakta ini untuk melakukan tugasnya. Masyarakat internasional tidak dapat mengabaikan apa yang terjadi di Rakhine ," kata Haley, seperti dilansir Straits Times, Selasa 11 Juli 2017.

Sekitar 75.000 warga Rohingya melarikan diri dari negara bagian Rakhine ke Bangladesh setelah tentara Myanmar melakukan operasi keamanan pada Oktober tahun lalu sebagai tanggapan atas serangan mematikan gerilyawan Rohingya di pos-pos perbatasan.

Menurut UNHCR, sekitar 300.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar, kini tinggal di Bangladesh. Banyak yang masih berhasrat untuk pulang ke Myanmar.


Baca: Myanmar Tolak Tim PBB Pencari Fakta Rohingya

Sebuah laporan PBB dari bulan Februari, berdasarkan wawancara dengan beberapa pengungsi Rohingya, mengatakan bahwa pasukan keamanan Myanmar telah melakukan pembunuhan massal dan perkosaan kelompok Rohingya yang diyakini sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida atau pembersihan etnis.

Pemerintah Myanmar menggambarkan sekitar sejuta penduduk Rohingya di Myanmar sebagai imigran ilegal dari Bangladesh dan tidak mengakui mereka sebagai warganya meskipun kaum Rohingya telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi.

INDEPENDENT | STRAITS TIMES | YON DEMA




Advertising
Advertising


Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

6 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

6 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

11 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

12 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

12 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya