Milisi Maute Dituduh Paksa Anak-anak Perangi Militer di Marawi

Reporter

Selasa, 11 Juli 2017 19:30 WIB

Orang-orang menonton dari atap selama serangan tentara Filipina terhadap militan Maute di kota Marawi, Filipina, 27 Juni 2017. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Manila - Milisi Maute memaksa anak-anak dan sandera untuk berperang melawan tentara pemerintah Filipina di Marawi.

Juru bicara militer, Brigadir Jenderal Restituto Padilla, mengatakan bahwa beberapa diantaranya adalah ekstremis remaja yang mungkin telah direkrut dan dilatih untuk menggunakan senjata saat mereka masih anak-anak.

"Kami terus-menerus mendapatkan cerita dari (warga yang lolos) bahwa anak-anak dan sandera dipekerjakan dalam baku tembak," kata Padilla, seperti yang dilansir Gulf News, Selasa 11 Juli 2017.

Selain remaja, milisi Maute yang telah bersumpah setia kepada ISIS itu juga memaksa anak-anak dan warga sipil untuk mengangkat senjata.


Baca: Pemasok Senjata Api ke Kelompok Teroris di Marawi Ditangkap

"Betapapun sadisnya, tentara kita melakukan yang terbaik untuk menghindari korban anak-anak ini yang dipekerjakan. Mereka memikul senjata dan terlibat dalam pertempuran," ujar Padilla.


Dalam pertempuran yang telah berjalan lebih dari 7 pekan tersebut, militer Filipina menyatakan lebih dari 100 orang masih bersembunyi di Marawi.

Tak lama setelah menyerang Marawi pada 23 Mei 2017, milisi Maute langsung menyandera ratusan orang, termasuk seorang pastor. Hingga kini sekitar 300 warga sipil lainnya diyakini masih terjebak di daerah tersebut.


Baca: Perang Marawi Telah Menggusur 400 Ribu Warga

Selain berperang warga sipil juga telah dipaksa untuk membantu orang-orang bersenjata tersebut membawa persediaan dan amunisi, merawat korban luka dan bahkan membantu Maute menjarah kota tersebut.

Hingga kini perang di selatan Filipina antara Militer dan kelompok Maute telah merenggut lebih dari 500 nyawa, termasuk 89 tentara dan polisi, 39 warga sipil dan 379 milisi serta menyebabkan 400.000 warga Marawi mengungsi.

GULF NEWS | GMA NETWORK | YON DEMA



Advertising
Advertising



Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

25 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

25 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

30 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya