Suasana lalu lintas yang dipenuhi kendaraan roda dua di Hanoi, Vietnam. flickr.com
TEMPO.CO, Hanoi - Lien Nguyen, pemilik usaha sewa sepeda motor "I Love Hue Tour" tampak lesu setelah mendengar pengumuman Departemen Transportasi Hanoi.
Dalam butir pengumuman tersebut dinyatakan bahwa seluruh seluruh kendaraan bermotor roda dua dilarang masuk ke ibu kota negara pada 2030.
Bila keputusan pemerintah tersebut benar-benar diwujudkan, bisnis jasa sewa motor yang didirkan Nguyen bakal gulung tikar. Perempuan yang memiliki lebih dari selusin sepeda motor itu menjual jasa menyewakannya kepada wisatawan berkeliling ibu kota negara setiap hari.
"Kota ini dipadati oleh lebih dari lima juta motor dan tujuh juta orang. Kami perlu mengeluarkan pelarangan terhadap seluruh sepeda motor di ibu kota pada 2030," bunyi pernyataan Departemen Transportasi Hanoi.
Nguyen mendirikan dan mengoperasikan "I Love Hue Tour" perusahaan ojek sepeda motor untuk perempuan. Perusahaan ini sekaligus menjadi pemandu wisata dengan kendaraan roda dua.
Menurut pemerintah, jumlah sepeda motor dan mobil di kawasan Hanoi 1,34 kali dari kapasitas jalan di ibu kota.
"Bahkan jumlah tersebut meningkat hingga 3,72 kali pada saat jam sibuk," kata pemerintah.
Bagi warga ibu kota seperti Nguyen bisa memahami kekhawatiran pemerintah sehingga mengeluarkan peraturan tersebut. Tetapi, menurut Nguyen, sepeda motor adalah bagian tak terpisahkan dari identias keunikan Hanoi.
"Ini sangat sensitif karena sepeda motor adalah budaya Vietnam," kata Nguyen kepada CNN.
Dia menambahkan, "Warga Vietnam tak sanggup membeli mobil karena mahal sehingga pilihannya adalah sepeda motor."
Hanoi bukan kota pertama menerapkan pelarangan terhadap lalu lalang sepeda motor. Lebih dari 30 kota di daratan Cina termasuk Beijing dan Shenzen melarang sepeda motor berada di kota tersebut sejak 15 tahun lalu.
Menanggapi pelarangan sepeda motor yang bakal diterapkan di Hanoi, Nguyen tampak sedih. "Jika benar diterapkan pada 2030, perusahaan saya bakal mati di Hanoi. Bagiku, ini sangat menyedihkan," ucap Nguyen.
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
4 hari lalu
Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.
