Pengadilan Imigrasi New York Mengizinkan Kepulangan Daud Rasyid

Reporter

Sabtu, 1 Juli 2017 13:05 WIB

Seorang umat Muslim berbuka puasa di masjid Islamic Center of Bay Ridge, Rabu 23 Juli 2014, di New York, Amerika Serikat. Malam lailatul Qadar merupakan malam di mana nabi Muhammad SAW menerima wahyu al-Quran. Robert Nickelsberg/Getty Images

TEMPO.CO, New York City – Sidang Pengadilan Imigrasi yang berlangsung pada Jumat, 30 Juni 2017 di New York telah mengizinkan imam masjid besar Indonesia Daud Rasyid Harun untuk kembali ke tanah air selambat-lambatnya pada 31 Juli 2017. Sebelumnya ia ditangkap pada 19 Juni 2017 lalu karena dianggap melanggar dokumen keimigrasian.

Menurut Konsul Jenderal Republik Indonesia di New York Abdul Qadir Zaelani, Daud Rasyid Harun telah mengajukan permohonan prosedur voluntary departure, yaitu permohonan untuk pulang secara sukarela guna menghindari prosedur deportasi.

Baca: 4 Warga Indonesia Ditahan Imigrasi Amerika Serikat

“Hal tersebut merupakan keputusan yang bersangkutan setelah mempertimbangkan untung rugi dari beberapa opsi yang bisa diambil sebagaimana yang telah disampaikan oleh KJRI,” tutur Abdul Qadir Zaelani dalam pesan tertulisnya, Sabtu, 1 Juli 2017.

Menindaklanjuti hal tersebut, KJRI New York secara intensif telah melakukan pendekatan kepada Dinas Keimigrasian Amerika Serikat untuk mengusahakan agar jadwal persidangan terkait keinginan Daud Rasyid Harun dimaksud dapat dipercepat.

Simak: Heboh Kebijakan Imigrasi Donald Trump, Jokowi: Kenapa Resah?

Langkah – langkah yang diambil oleh KJRI New York tersebut merupakan penerapan prosedur tetap yang berlaku bagi semua perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dalam melaksanakan fungsi perlindungan WNI.

Pelaksanaan fungsi perlindungan dimaksud telah dilakukan oleh KJRI New York dengan sepenuhnya memperhatikan ketentuan hukum nasional Amerika Serikat dan kaidah-kaidah hukum internasional.

Lihat: Dikecam, Begini Perincian Kebijakan Imigrasi AS Terbaru

Berdasarkan informasi yang dimiliki KJRI New York, Daud Rasyid Harun tiba di New York pada Juni 2016 dengan menggunakan Visa B2 (visa kunjungan biasa). Setelah ia menjadi imam di Masjid Al-Hikmah di Amerika Serikat, ia memperoleh visa R-1, yakni visa untuk mereka yang melakukan kegiatan keagamaan pada suatu lembaga sosial di AS.

Dinas Keimigrasian Amerika Serikat menerangkan penangkapan Daud Rasyid Harun dilakukan karena yang bersangkutan telah kehilangan status keimigrasiannya setelah pengurus Masjid Al-Hikmah menghentikan hubungan kerjanya dengan yang bersangkutan.

DESTRIANITA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya