Tim penyelamat bersama warga menurunkan sejumlah anak dari truk setelah diselamatkan dari rumah mereka, saat konflik antara tentara Filipina melawan kelompok Maute di desa Papandayan, kota Marawi, Filipina, 31 Mei 2017. Sejak kelompok Maute mengambil alih sebagian besar wilayah Marawi, sejumlah anak-anak terpaksa ikut keluarga mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. REUTERS/Romeo Ranoco
TEMPO.CO, Manila - Sejumlah pengungsi dari Kota Marawi, Filipina, dilaporkan tewas di tempat penampungan akibat mengalami dehidrasi dan penyakit yang sudah diderita selama ini.
Juru bicara Komite Manajemen Krisis Provinsi Lanao del Sur, Zia Alonto Adiong, mengungkapkan tentang kematian beberapa warga Marawi yang mengungsi di pusat penampungan kepada sejumlah jurnalis.
"Kami masih mengkonsolidasi data. Kami tidak bisa memberikan Anda data akurat sejauh ini tentang penyebab kematian, tapi berdasarkan apa yang terima, kebanyakan kasus disebabkan oleh dehidrasi dan penyakit yang sudah diderita," kata Adiong seperti dikutip dari ABS-CBN News, 17 Juni 2017.
Warga Marawi yang mengungsi akibat pecahnya pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan milisi Maute dilaporkan menderita penyakit termasuk demam dan diare di tempat mereka mengungsi. Sebagian besar mereka ditempatkan di pusat penampungan di Kota Iligan.