Terungkap, Inilah Aktor dan Calon Pemimpin ISIS di Marawi

Reporter

Kamis, 15 Juni 2017 10:59 WIB

Mahmud Ahmad, Mantan dosen Universiti Malaya (UM) yang dicurigai berencana membentuk faksi ISIS di tiga negara. Freemalaysiatoday.com

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Intelijen Malaysia mengungkapkan bahwa warga negaranya, Mahmud Ahmad merupakan salah satu aktor penting di balik aksi pengepungan oleh militan Maute di Marawi, Filipina. Selain bahwa dia disiapkan menjadi pemimpin kelompok teroris ISIS di Asia Tenggara.

Melalui sebuah laporan dari sumber intelejen, Dr Mahmud Ahmad, mantan dosen studi Islam Universitas Malaya yang pernah menerima pelatihan militan dari Al-Qaeda di Afghanistan akan menjadi komandan resmi ISIS di Asia Tenggara.


Baca: Delapan Jasad Disertai Tulisan 'Munafik' Ditemukan di Marawi

Sumber-sumber intelejen menyebutkan bahwa Mahmud Ahmad berada di balik rencana untuk membentuk sebuah fraksi ISIS di Asia Tenggara dengan menyatukan kelompok ekstremis dari Malaysia, Indonesia dan Filipina.

Ahmad saat ini berada di Filipina selatan dimana dia diyakini aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok radikal di sana. Dia juga diyakini sebagai tangan kanan pemimpin Abu Sayaf, Isnilon Hapilon, dan dia berada di kota Marawi.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Ahmad sedang diincar oleh ISIS untuk mengambilalih kepemimpinan dari Isnilon Hapilon, pemimpin milisi radikal Abu Sayyaf, dalam menciptakan dan memimpin benteng gerakan teror Timur Tengah di Asia Tenggara.

Hal ini disebabkan karena Isnilon, yang dinyatakan sebagai Emir pasukan ISIS di Filipina awal tahun lalu, mengalami luka parah dalam serangan udara di Basilan sekitar dua bulan lalu.

Pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakr al-Baghdadi sedang mencari seorang pemimpin di Asia Tenggara setelah kematian koordinator Malaysia, Muhammad Wanndy Mohamed Jedi dalam serangan pesawat tak berawak di Raqqa, Suriah, pada 29 April.

Selain Isnilon, Ahmad adalah satu-satunya wakil yang dipercaya oleh Baghdadi di Asia Tenggara.

Ahmad, yang pergi untuk berlatih di Afghanistan di bawah Osama bin Laden saat belajar di Universitas Islam Internasional di Islamabad pada akhir 1990an, telah mengajar di UM saat kembali ke Malaysia.

Juga dikenal sebagai Abu Handzalah, Ahmad melakukan perjalanan ke Filipina pada 2014 setelah polisi Malaysia mengidentifikasinya sebagai seorang militan dan kepala perekrut yang bertanggung jawab atas pelatihan dan mengirim militan untuk berperang di Suriah dan Irak bersama ISIS.


Baca: AS Akhirnya Turun Tangan Bantu Filipina Perangi Maute di Marawi

Menurut laporan tersebut, Ahmad diyakini saat ini bersembunyi di salah satu tempat di Kota Marawi yang sedang bergolak akibat pertempuran antara tentara Filipina dan kelompok Maute yang telah berjanji setia kepada ISIS.

Kelompok Maute adalah kelompok radikal baru yang terdiri dari mantan gerilyawan Fron Pembebasan Islam Moro dan beberapa militan asing.

Laporan tersebut juga mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa kelompok Maute di Marawi memiliki banyak milisi asing, termasuk dari Malaysia, Singapura dan Indonesia.

CHANNEL NEWSASIA | FREE MALAYSIA TODAY | YON DEMA

Video Terkait:
Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia







Advertising
Advertising

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

12 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

12 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

23 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya