Presiden Donald Trump memblokir beberapa orang dari mengikuti akun twitter miliknya. Kredit: Arstechnica
TEMPO.CO, Washington - Mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey, menyatakan pergerakan Presiden Amerika Donald Trump diawasi oleh FBI. Menurut Comey, Trump masuk dalam jangkauan investigasi FBI. "Namun tidak berarti dia sedang di bawah penyelidikan," katanya seperti dilansir New York Times, Jumat, 9 Juni 2017.
FBI sedang menyelidiki dugaan keterlibatan orang di lingkaran Trump terlibat dengan agen Rusia yang mencoba untuk mempengaruhi hasil pemilihan presiden tahun lalu. Comey mengatakan dirinya bertemu dengan Trump untuk membahas penyelidikan.
Comey mencatat isi percakapannya dengan Presiden. Dalam memo tersebut tercatat pernyataan Trump yang meminta menghentikan penyelidikan FBI yang melibatkan Penasehat Keamanan Nasional Michael Flynn itu. Comey sengaja mengambil catatan saat bertemu dengan Trump. Dia mencatat karena berpikir Presidennya akan berbohong.
Dia mengatakan dokumentasi juga dibuat karena baginya aneh untuk duduk bersama dengan Presiden, sendiri, dan membahas penyelidikan yang sedang berlangsung. Comey pernah menjabat sebagai penegak hukum di bawah kepemimpinan dua presiden sebelum Trump. "Kombinasi faktor-faktor tadi tidak terjadi baik saat dengan Presiden Bush maupun Presiden Obama," ujarnya.
Juru bicara Gedung Putih, Paul D. Ryan, memberikan penjelasan mengenai pembicaraan Presiden dan Comey. "Presiden Trump baru di pemerintahan. Dia mungkin tidak terbiasa dengan protokol yang dibangun antara DOJ, FBI, dan Gedung Putih," katanya.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
30 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.