TEMPO.CO, Washington - ISIS mengancam meningkatkan serangan ke Iran menyusul serbuan mematikan ke gedung parlemen dan kompleks pemakaman pemimpin Iran, Ayatullah Rahullah Khomeini, Rabu, 7 Juni 2017.
Sedikitnya 12 orang tewas dan 42 lainnya luka-luka akibat serbuan senjata mesin dan aksi bunuh diri militan ISIS.
Baca: Gedung Parlemen Iran Ditembaki, 7 Orang Tewas dan 4 Disandera
Dalam rekaman video berdurasi 24 detik yang diedarkan oleh kantor berita milik ISIS, Amaq, tampak gambar darah berceceran, mayat bergelimpang di tanah, dan suara ancaman serangan.
Pejabat keamanan Iran, Rabu 7 Juni 2017, membenarkan bahwa ISIS terlibat dalam penyerangan gedung parlemen dan kompleks pemakaman Khomeini.
"Penyerang menyamar berpakaian perempuan dilakukan oleh warga Iran yang bergabung dengan ISIS."
Baca: Detik-detik Penembakan Gedung Parlemen Iran
Pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya itu mengatakan, pasukan Iran membunuh enam penyerang. Adapun enam tersangka dari kelompok ISIS ditahan sedangkan dua pelaku bom bunuh diri tewas.
"Serangan ini berlangsung hanya seminggu setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan para pemimpin Arab Saudi yang mendukung teroris ISIS," bunyi pernyataan Korps Pengawal Revolusi Iran.
"Faktanya, ISIS mengaku bertanggung terlibat dalam serangan tersebut," ujar pejabat keamanan Iran yang tak bersedia disebutkan namanya.
VOA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
21 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
30 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
31 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
33 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
34 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
34 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya