Krisis Diplomatik Qatar, Donald Trump Membela Arab Saudi

Reporter

Rabu, 7 Juni 2017 06:46 WIB

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengalungkan medali emas pada Presiden AS Donald Trump di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, 20 Mei 2017. Raja Salman menganugerahi medali emas yang merupakan simbol kehormatan tertinggi di Arab Saudi. AP Photo/Evan Vucci

TEMPO.CO, Washington— Presiden Amerika Serikat Donald Trump membela sikap Arab Saudi dan tujuh negara lain yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.

Seperti dilansir BBC, Rabu 7 Juni 2017, Trump menuliskan serangkaian kicauan di akun Twitter yang menegaskan isolasi terhadap Qatar, yang dituduh mendanai kelompok-kelompok ekstrim, bisa menjadi awal dari berakhirnya terorisme.


Baca: Krisis Hubungan Diplomatik, Warga Qatar Borong Makanan

"Dalam kunjungan saya ke Timur Tengah baru-baru ini saya tegaskan bahwa tidak boleh ada lagi pendanaan bagi ideologi radikal. Para pemimpin menunjuk ke Qatar," kicau Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Pernyataan ini bertolak belakang dengan seruan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang meminta semua pihak di Teluk Arab menahan diri, dan menggelar dialog serta rekonsiliasi.

Pernyataan Trump juga membuat Amerika dalam posisi sulit, karena salah satu pangkalan militernya melawan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS berada di Qatar.

Sesaat setelah kicauan Trump menjadi viral, juru bicara Kementerian Pertahanan AS Jeff Davis, berusaha meredam kerusakan dengan mengatakan,”AS sangat bersyukur karena memiliki dukungan dan komitmen Qatar dalam keamanan regional.”

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani, kepada BBC mengatakan bahwa pemerintah Qatar sudah menyampaikan pesan ke Presiden Trump saat melawat ke Timur Tengah belum lama ini bahwa mereka siap duduk bersama dan membahas tuduhan-tuduhan yang selama ini dialamatkan ke Qatar.

Saat memberikan wawancara kepada stasiun televisi al-Jazeera, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani mengatakan pemerintahnya menginginkan 'dialog yang terbuka dan jujur'.

Ia mengatakan Qatar 'tidak akan melakukan balas dendam namun kecewa dengan negara-negara di kawasan yang mencoba memaksakan kehendak ke Qatar atau yang mencampuri urusan dalam negeri negara lain'.


Baca: Krisis Diplomatik Qatar - Negara Arab, Turki Siap Menengahi

Pemutusan hubungan diplomatik terhadap Qatar itu bermula dari unggahan kantor berita Qatar yang memuat komentar dari Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, sekitar dua pekan lalu. Emir Qatar itu mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran. Dia juga menyanjung negara Syiah tersebut sebagai kekuatan Islam.

Saudi, Bahrain, Mesir, dan UEA yang merasa Iran merupakan musuh bebuyutan, langsung memblokade media-media Qatar, termasuk Al Jazeera.

Pemerintah Qatar mengklaim berita kontroversial itu muncul karena kantor berita mereka telah diretas dan meminta semua pihak untuk tenang.

Pengakuan Qatar itu tak membuat negara-negara tetangganya percaya. Ketegangan di negara-negara Teluk dan sekitarnya itu akhirnya pecah kemarin. Bahrain, Arab Saudi, Mesir, UEA, Yaman, pemerintah Libya wilayah Timur, Maladewa dan Mauritius, menuding Qatar mendukung terorisme.

Insiden pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar pernah terjadi pada 2014 ketika Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain memanggil pulang Duta Besar mereka dari Qatar. Alasannya, ketiga negara itu menuding Qatar mendukung Presiden Mesir terguling, Mohamad Mursi dan kelompok terlarang Ikhwanul Muslimun.

BBC | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI





Advertising
Advertising



Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

7 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

8 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

13 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

13 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

14 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya